Jumat 08 Feb 2013 16:12 WIB

KPK Cekal Komisaris dan Dirut PT Indoguna Utama

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Citra Listya Rini
Gedung KPK
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Gedung KPK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi mengirimkan surat pencegahan ke luar negeri untuk tiga orang saksi terkait kasus dugaan suap impor daging sapi. Tiga orang tersebut di antaranya merupakan Komisari dan Direktur Utama PT Indoguna Utama.

"Mereka adalah Soraya Kusuma Effendi selaku Komisaris PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth liman selaku Direktur Utama PT Indoguna Utama dan Denni P Adiningrat sebagai swasta," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi SP dalam jumpa pers di kantor KPK, Jakarta, Jumat (8/2).

Johan menjelaskan pengiriman surat pencegahan terhadap tiga orang ini ke Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada 5 Februari 2013. Tiga orang saksi ini dicegah ke luar negeri untuk enam bulan ke depan.

Pencegahan tersebut, lanjutnya, dilakukan agar sewaktu-waktu ketika keterangan ketiganya dibutuhkan untuk penyidikan kasus ini, mereka tidak berhalangan hadir karena sedang berada di luar negeri. Untuk Denni P Adiningrat, Johan enggan menjelaskan dengan detail mengenai profilnya.

"Pokoknya Denni P Adiningrat dicegah sebagai swasta," kelitnya.

Dalam kasus ini, penyidik KPK telah menetapkan empat orang tersangka yaitu dua direktur PT Indoguna Utama, Juard Effendy dan Arya Abdi Effendy serta Ahmad Fathanah dan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. KPK berencana melakukan pemeriksaan terhadap Menteri Pertanian, Suswono sebagai saksi pada pekan depan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement