Selasa 19 Mar 2013 12:14 WIB

Belarusia Jajaki Investasi di Indonesia

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Investasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Investasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belarusia berminat menjajaki investasi di Indonesia. Menteri Perindustrian MS Hidayat menawarkan kepada negara produsen traktor, truk dan alat berat ini untuk membangun pabrik di Indonesia.

"Mereka ekspor 70 persen ke seluruh dunia, jadi mending investasi di sini saja," ujar Hidayat, saat ditemui usai bertemu dengan Menteri Perindustrian Dmitry Katerinich, Selasa (19/3) di kantor Kementerian Perindustrian.

Hidayat mengatakan Katerinich banyak bertanya mengenai regulasi dan insetif yang bisa diberikan sekiranya membangun pabrik disini. Ia mengiming-imingi peluang bisnis traktor di Indonesia.

"Misalnya untuk traktor setahun kita butuh 16 ribu unit misalnya, kita hanya memproduksi 8.000 sisanya kita impor, jadi itu peluang," ujarnya.

Dirjen Basis Industri Manufaktur (BIM) Kementrian Perindustrian Panggah Susanto mengatatan Indonesia dipandang sebagai negara yang memiliki potensi pasar yang cukup menarik bagi Belarusia. Beberapa peluang yang akan dijajaki, kata dia antara lain traktor, alat-alat pertanian, truk, ban, dan pupuk.

Panggah mengatakan Belarusia sedang dalam pengembangan pupuk NPK (Nitrogen, Phospor, Kalium). Menurutnya, rencana Belarusia bisa dikolaborasikan dengan Indonesia yang juga berminat pengembangkan NPK. Pasalnya, pasar pupuk di Indonesia lumayan besar.

"Kemungkinan kerjasama pengembangan pupuk NPK untuk menunjang pupuk berimbang itu bisa saling melengkapi," katanya. Nanti sore Presiden Belarusia dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement