REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia, Vladimir Putin, menekankan perlunya untuk menghentikan mendukung oposisi Suriah dengan senjata.
Dalam satu wawancara dengan TV Jerman ARD, Putin mengatakan bahwa hukum internasional mencegah pengiriman senjata kepada kelompok-kelompok yang berusaha mengacaukan negara manapun.
Dia menyerukan penghentian segera kekerasan di Suriah dan mendesak semua pihak untuk duduk di meja dialog.
Menjawab pertanyaan tentang pengiriman senjata Rusia ke Suriah, Putin mengatakan bahwa tidak ada embargo mengenai pemasokan senjata ke negara-negara. Dia menambahkan bahwa oposisi Suriah yang memperoleh 3,5 ton senjata akhir-akhir ini melalui bandara negara tetangga Suriah itu yang harus dihentikan.
"Mitra Barat kami menunjukkan bahwa Presiden Suriah harus mundur dan kemudian kita bisa memikirkan apa yang harus dilakukan. Itu jelas salah,'' katanya. "Libya, misalnya, terpecah menjadi tiga negara. Semua pihak harus duduk di meja dialog untuk membahas status masa depan negara ini."
"Kami mencapai kesepakatan mengenai Suriah di Jenewa. Tetapi sayangnya, mitra Barat kami bergerak menjauh dari kesepakatan itu lagi," kata Presiden Putin menyimpulkan.