Senin 15 Apr 2013 07:17 WIB

Anas: Untung UN Bukan Pemilu

Anas Urbaningrum
Foto: Pandega/Republika
Anas Urbaningrum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anas Urbaningrum ikut menyoroti mengenai pelaksanaan ujian nasional (UN) yang mulai digelar hari ini, Senin (15/4). Mantan ketua umum Partai Demokrat tersebut berbicara mengenai UN di akun Twitter pribadinya dengan tautan #ujiannasional, Senin pagi.

Dalam kicauannya, Anas menilai, UN memiliki kemiripan dengan pemilu. Khususnya terkait distribusi naskah ujian. "Problem distribusi naskah UN mirip distribusi logistik pemilu nasional," katanya.

Meskipun, lanjutnya, distribusi logistik pemilu lebih rumit. Karena surat suara di setiap dapil sifatnya spesifik. Artinya, surat tersebut berbeda untuk setiap dapil.

Karena itu, lanjut Anas, keterlambatan distribusi naskah UN harusnya tidak terjadi jika persiapannya dilakukan secara matang. "Jangan sampai tingkat keberhasilan siswa menurun karena tambah stres menunggu jadwal UN yang telat," ungkap mantan komisioner KPU tersebut.  

Kalau pemilu, katanya, logistik terlambat di satu dapil saja bisa ribut di tingkat nasional. Sementara UN terlambat di 11 provinsi. Untungnya, peserta UN bukan partai. Melainkan pelajar yang sabar menunggu meskipun cemas. 

Menurut dia, sama dengan mengurus pencalegan, tidak baik kalau ada keterlambatan distribusi soal UN. Prinsipnya, pemerintah harus fokus untuk menjaga agar jangan sampai siswa menjadi korban dari penundaan. Apalagi dipastikan, kalau kejadian ini akan menambah bahan perdebatan tentang perlunya UN atau tidak.

"Kalau UN pesertanya parpol, mendikbud pasti kerepotan protes dan demo di mana-mana. Untung bukan parpol," papar mantan ketua umum PB HMI tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement