REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adik Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta, Saldi Matta, mengaku beberapa kali meminjamkan uang kepada Ahmad Fathanah.

Pemilik usaha event organizer dan travel itu memang sudah mengenal Fathanah sejak Juli tahun lalu. Jaksa menghadirkan Saldi sebagai saksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi permohonan penambahan kuota impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang dengan terdakwa Fathanah, Kamis (12/9).

Saldi kemudian menjelaskan mengenai transaksi keuangan yang terkait Fathanah. Sekitar Oktober 2012, ia mengatakan, Fathanah pernah meminjam uang Rp 50 juta. "Saya setor tunai ke rekening beliau," kata di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.

Pada 25 Oktober, Saldi kembali meminjamkan uang Fathanah. Menurut dia, Fathanah meneleponnya untuk datang ke salah satu toko di Plasa Senayan. Fathanah meminta bantuan Saldi untuk membayarkan barang belanjaan senilai Rp 5,270 juta karena kartu kreditnya bermasalah. "Saya bayar pake kartu kredit istri," kata dia.

Pada hari yang sama, Saldi mengatakan, Fathanah juga meminjam uang untuk membayar pembelian tas di toko Louis Vuitton. Nilainya sekitar Rp 20 juta lebih. Kemudian pada 14 November, lagi-lagi Fathanah meminjam uang senilai Rp 20 juta dan pada bulan berikutnya meminjam Rp 10 juta.

Saldi percaya saja meminjamkan uang-uang itu karena melihat latar belakang Fathanah. "Karena saya tahu dia pengusaha," ujar dia. Saldi pun mengetahui latar belakang keluarga Fathanah. Ia mengatakan, Fathanah berasal dari keluarga terpandang dan berada di Makssar.

Sehingga, ia berkeyakinan Fathanah bisa mengembalikan uang pinjaman. Ia juga mengetahui Fathanah merupakan teman dari mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Saldi pun sebelumnya sudah mengingatkan Fathanah agar lebih cepat membayar uang pinjaman.

Fathanah, menurut Saldi, memang mengembalikan uang pinjaman. Ia mengatakan, total Fathanah sudah membayarkan senilai Rp 76,3 juta. Uang itu ditransfer secara bertahap sebanyak dua kali. Namun hingga saat ini, Fathanah masih mempunyai uang tunggakan. "Masih ada sekitar Rp 30 juta. Keburu ditangkap," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika