Selasa 01 Oct 2013 20:01 WIB

CPO Gagal Lagi Masuk Produk Ramah Lingkungan versi APEC

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pekerja memeriksa tanki penyimpanan utama CPO milik PT Dharma Satya Nusantara (DSN) di Lamandau, Central Kalimantan.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Pekerja memeriksa tanki penyimpanan utama CPO milik PT Dharma Satya Nusantara (DSN) di Lamandau, Central Kalimantan.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA--  Minyak kelapa sawit (CPO) dan karet akhirnya gagal masuk dalam daftar produk ramah lingkungan atau "Enviromental Good List" (EG List) dalam Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

"Meski tidak masuk EG List, tapi awal tahun ini kami usahakan CPO dan karet masuk daftar," kata Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan, Imam Pambagyo usai pertemuan CSOM APEC di Nusa Dua Bali, Selasa (

Imam mengatakan anggota ekonomi APEC lain keberatan dengan proses panjang yang harus dilalui jika Indonesia terpaksa memasukkan dua komoditas tersebut ke dalam EG List.

"Kesepakatan Vladivostok itu melalui proses negoisasi yang panjang dan sulit, meski APEC bukan forum negoisasi, jadi kalau paket yang sudah disepakati itu harus dibuka dan ditambahi CPO dan karet maka ekonomi lain harus dipersilakan melakukan hal yang sama," kata Imam.

Sedangkan ekonomi APEC lain belum siap melakukan itu karena perlu melakukan kosultasi domestik terlebih dahulu.

"Kita tetap ingin aspirasi kita ditampung, jadi kita mengemasnya menjadi lebih konseptual," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement