Rabu 29 Jan 2014 18:07 WIB

Anggap PSK Pahlawan, Bupati Dikecam

Rep: Mohammad Akbar/ Red: A.Syalaby Ichsan
Bupati Kendal Widya Kandi Susanti
Foto: ist
Bupati Kendal Widya Kandi Susanti

REPUBLIKA, JAKARTA -- Sikap Bupati Kendal, Jawa Tengah, Widya Kandi Susanti, terhadap Pekerja Seks Komersial (PSK) menuai reaksi keras dari para aktivis muda Islam. Para aktivis menyesalkan munculnya anggapan bahwa seorang PSK itu pahlawan keluarga karena telah bekerja untuk menghidupi keluarga. 

''Itu sikap yang sangat konyol dan sangat tidak pantas disampaikan oleh seorang pejabat pemerintah,'' kata Jamhari, ketua Forum Silahturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Yogyakarta, Rabu (29/1).

Jamhari mengatakan, dalih semacam itu menunjukkan cara berpikir pejabat pemerintah yang hanya ingin memudahkan persoalan saja. Ia mengatakan, berdasarkan undang-undang secara tegas disampaikan bahwa lapangan pekerjaan bagi setiap warga itu menjadi tanggungjawab dari pemerintah.

''Ketika orang miskin, orang yang tidak memiliki pekerjaan begitu banyak maka sudah seharusnya tugas pemerintah untuk membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan,'' katanya. 

Ia sangat menyesalkan adanya cara berpikir bupati yang hendak melegalkan praktek prostitusi. Seperti halnya kampanye kondom, pria yang berstatus sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengatakan, cara semacam itu hanya akan menambah persoalan baru saja di tengah masyarakat. 

''Kalau pelacuran itu dilegalkan mungkin saja bisa memberikan makan oleh sebagian kecil orang atau keluarganya. Tapi masalah baru justru akan muncul dan itu berkaitan dengan moral. Kalau moral sudah dirusak bagaimana bangsa ini mau maju dan menjadi lebih baik?''tegasnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement