Selasa 18 Mar 2014 17:15 WIB

Senator Australia Bantah Terlibat Korupsi Perusahaan Air

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID,AUSTRALIA -- Asisten Bendahara Negara Australia, Senator Arthur Sinodinos, menyatakan ia akan terbebas dari tuntutan hukum terkait keterlibatannya dalam perusahaan yang kini menjadi fokus penyelidikan lembaga anti korupsi Australia (ICAC).

Senator Sinodinos merupakan salah seorang yang diduga memiliki kaitan dengan perusahaan air minum Australian Water Holdings (AWH) yang kini sedang diselidiki ICAC. ICAC adalah lembaga sejenis KPK di Indonesia.

Dalam pemeriksaan ICAC, Senin (17/3/2014), di Sydney, terungkap bahwa Senator Sinodinos yang bekas direksi AWH, diduga mendapat 20 juta dollar dari proyek infrastruktur yang dimenangkan AWH dari perusahaan air minum Sydney Water Corporation (SWC) di bulan Januari 2012.

Dalam rapat dengar pendapat di Senat Australia, Selasa (18/320140), pihak oposisi mendesak pengungkapan dugaan keterlibatan Senator Sinodinos.

Namun, "Saya akan hadir sebagai saksi. Saya akan dibebaskan dari tuntutan," kata Senator Sinodinos baru-baru ini.

Perdana Menteri Tony Abbott menyatakan ia tetap percaya sepenuhnya kepada anggota kabinetnya ini.

Anggota parlemen dari Partai Buruh yang beroposisi mendesak Senator Sinodinos untuk mengundurkan diri, namun koleganya di pemerintah tetap memberikan dukungan kepada politisi senior Partai Liberal yang berkuasa ini.

ICAC menjalankan penyelidikan atas kasus dugaan korupsi di tubuh Sydney Water antara 2004 dan 2012, di bawah sandi Operasi Credo.

AWH memenangkan kontrak pembangunan infrastruktur senilai 100 juta dollar di bulan Januari 2012.

Senator Sinodinos, pada waktu itu merupakan pemegang saham dan pimpinan AWH.

Dalam pernyataan kepada ABC, jurubicara Senator Sinodinos mengatakan ia akan datang dalam pemeriksaan ACAC sebagai saksi dan "akan membantu penyelidikan".

Sementara itu Partai Liberal negara bagian NSW di Sydney telah mengembalikan donasi senilai 75 ribu dollar yang diterimanya terkait dengan AWH dan Sydney Water.

Pemeriksaan ICAC dalam kasus ini dijadwalkan berlangsung selama tiga pekan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement