REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kepala Polda Jawa Barat, Irjen Mochamad Iriawan mengimbau kepada seluruh peserta Ujian Nasional tingkat SMA sederajat agar tidak percaya kepada kunci jawaban yang beredar saat pelaksanaan ujian.
"Setiap peserta UN harus percaya kepada kemampuannya masing-masing, karena kunci jawaban tersebut sudah pasti palsu, karena dalam pelaksanaan UN lembar soal dijaga ketat oleh kami dan dijamin tidak akan bocor," kata Iriawan kepada Antara di sela peninjauan pelaksanaan pemungutan suara ulang di Kota Sukabumi, Ahad (13/4).
Menurutnya, lembar soal yang didistribusikan juga dijaga ketat oleh anggotanya yang dibantu petugas keamanan lainnya seperti dari TNI maupun pengamanan langsung dari pemerintah daerah setempat, sehingga sangat kecil kemungkinan akan terjadi kebocoran lembar soal UN.
Jika nantinya ada yang sengaja memberikan kunci jawaban, maka pelajar tidak perlu takut segera laporkan kepada yang berwajib seperti polisi.
Selain itu, pihaknya juga akan memburu siapa oknum yang membocorkan kunci jawaban soal UN itu, jika ditemukan akan diberikan hukuman atau sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Maka dari itu, yang terpenting, seluruh peserta UN percaya diri akan kemampuannya karena jika ada kunci jawaban yang beredar maka pihakanya yakin itu adalah palsu dan hanya ingin menjerumuskan saja.
"Kami juga sudah menugaskan kepada seluruh anggota polisi yang dibawah Polda Jabar untuk meningkatkan pengamanan mulai dari pendistribusian sampai penyimpanan soal UN tersebut, bahkan kami juga sudah menyiagakan anggota untuk berjaga di setiap sekolah yang digunakan UN dengan menggunakan pakaian bebas," tambahnya.