Kamis 24 Apr 2014 07:15 WIB

Harga Beras Turun di Bengkulu

Beras
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Beras

REPUBLIKA.CO.ID, REJANGLEBONG -- Harga jual beras lokal di tingkat petani di Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, saat ini mengalami penurunan menjadi Rp13.000 per kg dari sebelumnya Rp14.000.

"Harga beras lokal jenis IR-64 saat ini di tingkat petani Rp13.000 per kg, harga ini turun dibandingkan setengah bulan lalu yang per kilogramnya Rp14.000," kata Jamio (55), salah seorang petani di kawasan Desa Rimbo Recap, Kecamatan Curup Selatan, Rabu.

Turunnya harga berasl lokal di daerah itu kata dia, membuat para petani di daerah itu kecewa, karena tanaman padi mereka saat ini mulai masak dan sebentar lagi siap panen. Turunnya harga beras daerah itu akibat pengaruh masuknya beras dari luar daerah, terutama dari Belitang, Sumsel, maupun dari Lampung.

Petani yang memiliki tiga anak ini dalam kesehariannya menggantungkan diri dari usaha mengolah lahan seluas 1/2 hektare dengan jenis padi ceugelis, yang jika tidak terserang hama mampu menghasilkan 30 karung gabah atau sekitar 1,5 ton beras.

Dia mengaku penurunan harga jual beras ini sangat memberatkan mereka mengingat harga kebutuhan pokok lainnya malah mengalami kenaikan, belum lagi untuk membayar sewa lahan yang digarapnya maupun untuk pembelian obat-obatan serta pupuk.

Sembari menunggu tanaman padi miliknya masak saat ini dirinya melakukan pekerjaan sambilan sebagai tenaga penjemur padi di penggilingan padi lima saudara Desa Rimbo Recap, yang per karungnya mendapat upah Rp4.000.

Jika cuaca lagi panas dirinya bisa menjemur hingga 10 karung padi yang biasanya membutuhkan dua hari penjemuran, jika lagi musim hujan padi-padi yang dijemurnya itu bisa memakan tiga hingga lima hari baru kering atau siap giling.

Hal yang sama juga diutarakan Saudin (50), petani padi yang juga nyambi sebagai tenaga penjemur di usaha penggilingan padi di daerah itu.

Dia berharap harga beras bisa naik kembali sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka, mengingat usaha tanam padi yang mereka lakukan saat ini baru bisa dilakukan dua kali dalam setahun.

Sementara itu pantauan di beberapa pasar tradisional di Kota Curup menunjukkan adanya penurunan harga jual beras di tingkat pedagang pengecer karena membanjirnya beras dari luar daerah di antaranya beras Rojolele dari Lampung dijual rata-rata Rp10.000 per kg, kemudian beras dari daerah Belitang, Kabupaten OKU Timur, Sumsel, dijual pedagang antara Rp8.000 - Rp9.000 per kg.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement