REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Juru Bicara Pemerintah Iran Mohammed-Baqer Nobakht mengatakan sekitar 73 juta warga Iran telah terdaftar untuk menerima subsidi tunai atau sejenis Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk tahap kedua dari program reformasi subsidi.
Dijelaskan juga, sekitar 2,4 juta warga telah menyatakan diri untuk tidak menerima subsidi seperti yang dilaporkan Tehran Times dari Mehr News Agency.
Wakil Presiden Iran Bidang Eksekutif, Mohammad Shariatmadari, Senin Lalu, mengatakan bahwa sesuai dengan arahan Parlemen, pemerintah diwajibkan untuk menyerahkan BLT hanya kepada warga yang membutuhkan sesuai dengan anggaran tahun Iran, yang akan dimulai 2 Maret.
Sementara itu, batas akhir pendaftaran subsidi adalah 21 April.
Dijelaskan, warga yang membutuhkan harus mengakses situs tertentu untuk melakukan pendaftaran.
Dalam formulir pendaftaran online itu, warga akan diharuskan memasukkan jumlah pendapatan per bulan mulai dari 6 juta rial ($235), antara 6 juta sampai 10 juta ($390), antara 10 juta sampai 20 juta rial ($780), antara 20 juta sampai 25 juta rial ($980) atau yang di atas 25 juta rial.
Namun, menurut Shariatmadi, hanya sedikit warga yang mengaku mempunyai penghasilan di atas 25 juta rial.
"Ada yang berpikir bahwa jika mereka tidak mendaftar, mereka akan dianggap sebagai orang kaya dan 'beberapa masalah' akan menimpa mereka," jelasnya.
Dia menjelaskan, pembayaran BLT akan dilakukan antara 21 April sampai 21 Mei. Pemerintah juga akan menunggu perubahan data dari warga dan akan diinformasikan melalui pesan singkat (SMS) kalau BLT mereka mengalami pengurangan.