REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo melestarikan khasanah seni musik Keroncong asli Nusantara. Langkah ini diujudkan dalam even Solo Keroncong Festival (SKF) di halaman Beteng Vestenberg pada 26-27 September 2014.
Pagelaran musik tradisi khas Nusantara ini, menurut Kepala Disbudpar), Eny Tyasni Susana, diikuti 16 kelompok grup musik keconcong, baik dari daerah Nusantara maupun manca negara. ''Mereka siap tampil, unjuk kebolehan di halaman Beteng Vestenberg nanti,'' kata alumnus Fisip UNS Solo ini, Selasa (26/8).
Eny menyebut grup musik keroncong yang siap tampil, Orkes Keroncong (OK) Pesona Jiwa Jakarta, Himpunan Artis Keroncong Indonesia (HAMKRI), dan sederet nama besar musisi keroncong akan turut memeriahkan festival ini.
Even SKF, kata Eny, merupakan kelanjutan dari acara serupa tahun lalu. ''Kami yakin, acara berbasis kekayaan budaya Nusantara adalah magnet yang baik bagi industri pariwisata di Kota Solo,'' katanya.
Even SKF 2014 akan dimeriahkan dengan hadirnya musisi keroncong dari luar negeri. Kelompok keroncong tersebut, Orkes Keroncong ‘Gema Simponi Pontian’, Orkes Keroncong ‘Bintang Selatan Kualalumpur’ dan Orkes Keroncong ‘Aswara’. Ketiga Orkes Keroncong tersebut berasal dari negeri Jiran, Malaysia.
Menurut Eny, keberadaan orkes keroncong dari luar negeri tersebut diharapkan bisa memacu semangat kaum muda untuk ikut melestarikan musik tradisi keroncong. ''Kita mengundang juga beberapa penampil dari luar negeri untuk menggugah semangat generasi penerus untuk ikut aktif melestarikan keroncong. Musik Keroncong ini berasal dari Indonesia, seharusnya bisa lebih berkembang di negeri sendiri,'' harapnya.
SKF kali ini, lanjut Eny, berbeda dengan gelaran serupa tahun lalu. Selain keroncong, kali ini SKF juga memadukan semangat musik tradisi seluruh Nusantara, dengan tema Ragam Musik Nusantara. Selain itu, hadir juga bintang tamu dan musisi keroncong kenamaan, Victor Hutabarat dari Jakarta, serta Lin Indriani dari Jakarta.
Eny juga mengatakan, keberadaan SKF tersebut akan diintegrasikan dengan kegiatan lain, seperti even 'Bamboo Biennale' sebagai konstruksi panggung dan artistik media. Kegiatan ini diintegrasikan dengan pameran instalasi bambu yang telah lebih dulu digelar mulai 31 Agustis 2014 nanti.
Sekedar diketahui, 'Bamboo Biennale' merupakan agenda kegiatan pameran karya bambu tiap dua tahun sekali yang diadakan di Kota Solo. Seperti acara festival beteng, beberapa waktu lalu, juga dikemas dengan tampilan stan dan panggung terbuat serba dari bambu.