Rabu 14 Jan 2015 23:48 WIB

Realisasi Investasi Industri Petrokimia Menurun

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petrokimia sebagai bahan dasar industri plastik
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Petrokimia sebagai bahan dasar industri plastik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi industri substitusi impor sektor petrokimia mengalami penurunan. Total realisasi investasi penanam modal dalam negeri (PMDN) dan penanam modal asing (PMA) periode 2010 sampai kuartal III 2014 mencapai Rp 83,7 triliun.

Realisasi tersebut terdiri atas PMDN sebesar Rp 23,2 triliun atau 28 persen, dan PMA sebesar 2,8 miliar dolar AS atau 72 persen.  Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan neraca perdagangan Indonesia di kelompok sektor petrokimia mengalami defisit pada periode 2009-2013. Realisasi PMDN 2014 sampai dengan Kuartal III sebesar Rp 6,7 triliun, jauh lebih kecil dibandingkan 2013 yang mencapai Rp 7,4 triliun.

“Sementara itu, realisasi PMa sebesar 925 juta dolar AS, sedikit menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,7 miliar dolar AS,” jelas Franky dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta, Selasa (13/1).

Franky menambahkan, dalam periode 2010-2014 (Q3), jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor petrokimia mencapai lebih dari 199 ribu orang. Sekitar 57 persen tenaga kerja terserap oleh PMA. Sementara, dari segi lokasi investasi pada periode 2010-2014 (Q3), 65 persen total nilai PMDN dan PMA di sector industri petrokimia berlokasi di luar Jawa, dan 35 persen berada di Jawa.

Franky optimistis peluang realisasi investasi di sector industri petrokimia ke depan sangat besar. Sektor tersebut juga perlu didorong karena proyek PMDN dan PMA yang telah memperoleh izin prinsip (pipeline project) dalam periode 2010-2014 (Q3) nilainya mencapai Rp 119,7 triliun untuk PMDN sedangkan PMA sebesar 12,4 miliar dolar AS. “Namun, patut dicermati adanya penurunan minat investasi di tahun 2014, baik PMDN maupun PMA,” ujarnya.

Lima negara investor terbesar di kelompok sektor industri petrokimia dalam periode 2010-2014 (Q3) yakni Australia, Jepang, Singapura, Kepulauan Britania Raya, dan Yordania.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement