REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total realisasi investasi pada Januari-Desember 2014 mencapai Rp 463,1 triliun. Capaian tersebut melebihi yang ditargetkan sebelumnya sebesar Rp 456,6 triliun.
Secara rinci, realisasi invetasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 156,1 triliun dan penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 307,0 triliun. Realisasi invetasi Januari-Desember 2014 meningkat 16,2 persen dibanding 2013 sebesar Rp 398,6 triliun.
Kepala BKPM Franky Sibarani, mengatakan realisasi investasi tersebut paling banyak di sektor industri makanan sebesar Rp 53,4 triliun atau 11,5 persen, sektor pertambangan Rp 53,3 triliun atau 11,5 persen dan listrik, gas dan air Rp 49,7 triliun atau 10,7 persen. Kemudian sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 48,0 triliun atau 10,4 persen, dan industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi Rp 38,3 triliun atau 8,3 persen. Sementara sisanya 47,6 persen sektor lainnya sebesar Rp 220,4 triliun.
Ia menggarisbawahi capaian realisasi investasi 2014 untuk PMDN mencapai meningkat 21,8 persen dibandingkan 2013. Sementara PMA meningkat 13,5 persen. "Jadi kalau dilihat 2014 proses wait and see terjadi sehingga sepanjang 2014 dari trilwulan ke triwulan pencapaian tidak terlalu besar,” kata Franky dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta, Rabu (28/1).