REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Presiden Peru Ollanta Humala memanggil duta besarnya di Chili sebagai bentuk protes atas tindakan pengintaian, Sabtu (22/2). Humala mengatakan pemerintah tak akan menerima tindakan tak bersahabat yang dilakukan Chili dalam spionase.
''Pemerintah tidak akan menerima tindakan tak bersahabat, meski dari negara yang telah bekerjasama secara berkelanjutan,'' kata Humala. Pada Jumat, Chili menyangkal tuduhan memata-matai negara tetangganya itu.
Peru juga mengirim surat protes pada pemerintah Santiago menyusul dua pejabat angkatan laut Peru yang sedang diadili. Humala mengatakan kegiatan mata-mata hanya akan merusak hubungan baik.
''Ini akan mempengaruhi kerja yang telah dituntaskan dalam memperkuat hubungan bilateral,'' kata Humala. Dalam pernyataan di situs kementerian, Lima mendesak Santiago menyelidiki kemungkinan pelaku spionase.
Pemerintah juga meminta penegasan bahwa hal tersebut tidak akan terulang. Kepala pengadilan militer Peru mengatakan bahwa peradilan terhadap dua perwira angkatan laut mungkin tidak akan selesai sampai Agustu.
Penyelidikan spionase terhadap terduga mata-mata Chili juga sedang berlangsung. Kemungkinannya termasuk menyelidiki apakah perwira tinggi ikut terlibat.