Jumat 13 Mar 2015 21:18 WIB

Pusham: Kasus Nenek Asyani Cermin Negara tak Pro Rakyat Kecil

Rep: C05/ Red: Bayu Hermawan
Nenek Asyani
Foto: .
Nenek Asyani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pusat Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia (Pusham UII), Eko Riyadi menyayangkan terjadinya kasus nenek Asyani. Menurutnya hal itu merupakan cermin sikap negara yang tak pro pada rakyat kecil.

Eko menyebutkan sebagai rakyat kecil harusnya nenek Asyani dilindungi hak hak ekonominya. Dia menyebutkan  ini berdasarkan Pasal 34 ayat 1 kalau fakir miskin dilindungi Negara.

"Sekarang kan tidak,  justru malah nenek asyani dituntut ke jalur hukum," ujarnya, Jumat (13/3).

Ia menjelaskan kasus nenek Asyani  skalanya tergolong  kecil.  Ini bisa dijadikan pertimbangan bagi penegak hukum yang ada agar tak membawa kasus ini ke pengadilan.

"Kasus pidana besar saja bisa selesai dengan cara kekeluargaan. masak kasus kecil tidak bisa," katanya.

Sebelumnya nenek Asyani alias Bu Muaris, warga Dusun Secangan, Desa/Kecamatan Jatibanteng, Kabupaten Situbondo, harus berurusan dengan aparat berwajib setelah dituding mencuri kayu milik Perum Perhutani.

Asyani dituduh mencuri kayu yang ditebang suaminya sendiri, yang bernama Sumardi sekitar lima tahun lalu di lahan milik sendiri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement