Senin 16 Mar 2015 07:08 WIB
PPP keluar dari KMP

Keluar dari KMP, Sikap Politik PPP Tepat

Rep: C20/ Red: Bayu Hermawan
PPP
PPP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari PolcoMM Institute, Heri Budianto menilai sah-sah saja Partai Persatuan Pembangunan (PPP), keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP). Sebab menurutnya sah-sah saja Parpol memiliki investasi politik di dalam pemerintahan.

"PPP harus memiliki sikap politik yang tepat, seperti islah dan bergabung untuk mendukung pemerintahan," katanya kepada Republika, Senin (16/3).

Heri mengatakan islah dan keluar dari koalisi untuk mendukung pemerintah merupakan langkah tepat untuk menyelamatkan "rumah" PPP. Kalau dari kacamata politik, Heri juga melihat kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz akan segera melakukan islah dan bergabung mendukung pemerintah.

"PPP sudah habis energinya untuk berlama-lama melakukan konflik, ini saat yang tepat untuk mendukung jalannya pemerintah serta membuat investasi politik," ujarnya.

Heri menambahkan, PPP tidak akan mendapatkan apa-apa di dalam KMP. Menurut Heri, lebih baik PPP membangun satu suara dan menaikan posisi tawar serta secara total mendukung pemerintahan.

"Misalnya yang tadinya hanya mendapatkan satu kursi menteri sekarang bagaimana caranya harus mendapatkan dua kursi," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz akan melakukan islah dan berkeinginan untuk menyampaikan sikap keluar dari KMP.

Ketua PPP Mukhtamar Jakarta, Djan Faridz mengatakan, KMP adalah nostalgia. Sekarang ini, kata dia, partainya jadi bagian dari kelompok partai pendukung pemerintahan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement