REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari PolcoMM Institute, Heri Budianto menilai sah-sah saja Partai Persatuan Pembangunan (PPP), keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP). Sebab menurutnya sah-sah saja Parpol memiliki investasi politik di dalam pemerintahan.
"PPP harus memiliki sikap politik yang tepat, seperti islah dan bergabung untuk mendukung pemerintahan," katanya kepada Republika, Senin (16/3).
Heri mengatakan islah dan keluar dari koalisi untuk mendukung pemerintah merupakan langkah tepat untuk menyelamatkan "rumah" PPP. Kalau dari kacamata politik, Heri juga melihat kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz akan segera melakukan islah dan bergabung mendukung pemerintah.
"PPP sudah habis energinya untuk berlama-lama melakukan konflik, ini saat yang tepat untuk mendukung jalannya pemerintah serta membuat investasi politik," ujarnya.
Heri menambahkan, PPP tidak akan mendapatkan apa-apa di dalam KMP. Menurut Heri, lebih baik PPP membangun satu suara dan menaikan posisi tawar serta secara total mendukung pemerintahan.
"Misalnya yang tadinya hanya mendapatkan satu kursi menteri sekarang bagaimana caranya harus mendapatkan dua kursi," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz akan melakukan islah dan berkeinginan untuk menyampaikan sikap keluar dari KMP.
Ketua PPP Mukhtamar Jakarta, Djan Faridz mengatakan, KMP adalah nostalgia. Sekarang ini, kata dia, partainya jadi bagian dari kelompok partai pendukung pemerintahan.