REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada 2016, semua sekolah akan berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT). Target tersebut tidak dipandang muluk.
"Saat ini sudah ada beberapa sekolah yang kita coba pakai komputer untuk pelaksanaan UN. Tahun depan, saya rasa semua sekolah sudah melakukan hal yang sama," kata Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat meninjau situasi pelaksanaan UN di SMK Negeri 27, Jakarta Pusat, Senin (13/4).
Pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu pun mengaku sangat menginginkan agar UN di Jakarta menggunakan sistem online atau daring, seperti halnya pelaksanaan Seleksi Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI. "Saya kira akan lebih baik apabila UN di sekolah-sekolah dilaksanakan secara online. Ini sama seperti proses seleksi PNS DKI yang pakai sistem Computer Analytical Testing (CAT)," ujar Ahok.
Di sisi lain, mantan Bupati Belitung Timur itu memberikan apresiasi terhadap pemerintah pusat terkait keputusan untuk tidak menjadikan UN sebagai acuan kelulusan mutlak para siswa.
UN untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat digelar secara serentak mulai 13 hingga 15 April 2015. Berdasarkan data Dinas Pendidikan DKI Jakarta, tercatat sebanyak 121.457 siswa yang berasal dari 1.159 sekolah di wilayah ibu kota melaksanakan UN SMA dan sederajat pada tahun ini.
Jumlah tersebut terdiri atas 51.294 siswa di 461 SMA, 64.314 siswa di 596 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 5.780 siswa di 91 Madrasah Aliyah (MA) dan 69 siswa di 11 SMA Luar Biasa (SMA LB).