Jumat 26 Jun 2015 18:54 WIB

Citilink Tambah Penerbangan Sambut Mudik Lebaran

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Angga Indrawan
Pesawat milik maskapai penerbangan Citilink terparkir usai mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (13/4). (Prayogi/Republika)
Foto: Republika/Prayogi
Pesawat milik maskapai penerbangan Citilink terparkir usai mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (13/4). (Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia menambah jadwal penerbangan. Penambahan dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang mudik lebaran. Bahkan, seluruh bagian operasi tidak diperbolehkan cuti pada saat libur panjang tersebut.

Direktur Utama Citilink Albert Burhan mengatakan, penerbangan ditambah 36 menjadi 226 penerbangan per hari. Pada hari biasa, penerbangan Citilink berjumlah 190. Artinya, penerbangan ditambah 19 persen.

Albert menuturkan, seluruh pesawat yang berjumlah 35 dikerahkan saat mudik lebaran. Penerbangan tambahan diperpanjang dari 10-25 Juli menjadi 2-27 Juli. 

Menurut dia, seluruh pesawat telah dicek dengan seksama agar tidak terjadi masalah teknis yang akhirnya menimbulkan keterlambatan pesawat (delay).

Dia menyatakan, seluruh bagian operasi bekerja seperti biasa. "Tak boleh ada yang cuti," kata dia dalam acara Buka Puasa Bersama di Kantor Citilink, Jumat (26/6).

Albert menegaskan, anak usaha Garuda itu siap beroperasi dengan maksimal pada mudik lebaran. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement