Senin 14 Sep 2015 11:30 WIB

Ini Penjelasan Resmi Setya Novanto Soal Pertemuan dengan Trump

Red: Bilal Ramadhan
Gambar Ketua DPR-RI Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR-RI Fadli Zon bersama Donald Trump di salah satu media sosial di Jakarta.
Foto:

Menurut dia, mengingat saat ini, kondisi perekonomian Indonesia sedang melambat sehingga membutuhkan pertumbuhan yang salah satunya bersumber dari investasi. Donald Trump, kata dia, menyambut baik perbincangan tersebut.

"Sekadar informasi dan catatan, hasil pertemuan saya dengan Donald Trump ternyata mendapatkan respons yang sangat positif oleh Asosiasi Pengusaha Amerika Serikat dan ASEAN yang tergabung dalam US-ASEAN Business Council, saya diminta untuk berbicara dan kesempatan tersebut saya gunakan untuk mengajak para pengusaha berinvestasi di Indonesia," ungkapnya.

Secara pribadi Novanto menganggap masalah melambatnya ekonomi Indonesia akibat dari situasi global saat ini merupakan "perang" yang harus dihadapi dan diselesaikan bersama-sama oleh pemerintahan Jokowi, DPR, dan tentunya seluruh rakyat Indonesia agar bangsa ini tidak lagi mengalami krisis ekonomi seperti 1998, atau krisis yang saat ini terjadi di negara Yunani dan mulai merambat kebeberapa negara di Asia.

Berdasarkan penuturannya, pertemuan dengan Donald Trump tidak berlangsung lama. Setelah itu, Donald Trump meninggalkan pertemuan untuk turun ke bawah menghadiri jumpa pers. Sementara itu, Novanto bersama anggota DPR RI lainnya beranjak dari pertemuan dan mempersiapkan diri kembali ke agenda IPU.

Namun, setibanya di lantai dasar, Donald Trump melihat Novanto bersama dengan anggota DPR RI lainnya yang hendak meninggalkan gedung.

"Saat itulah Trump menyapa dan memperkenalkan saya di hadapan peserta jumpa pers sebagai Ketua DPR RI. Sebagai penganut adat ketimuran, saya bersama anggota DPR RI lainnya merasa tidak etis meninggalkan gedung tersebut tanpa pamit kepada Trump," kata dia.

Menurut Novanto, sebagian publik memandang pertemuan tersebut tidak layak secara etika mengingat jabatan Ketua DPR RI, termasuk anggota DPR RI, tidak patut bertemu dengan salah satu figur yang juga berniat mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat. Belum lagi, lanjut dia, karena figur Donald Trump yang dikenal sinis dalam pandangan sebagian orang.

"Meski demikian, secara pribadi, saya tidak memiliki kepentingan sedikit pun terkait dengan niat Donald Trump dalam mencalonkan diri sebagai Presiden AS. Sebagai pribadi, saya semata-mata memandang yang bersangkutan sebagai teman, yang kebetulan bertemu di sebuah tempat yang juga kebetulan menjadi tempat konferensi pers," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement