REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebanyak tiga tim menyerang Paris hingga menewaskan 129 orang dan menyebabkan lebih dari 350 orang terluka.
"Kami harus menemukan dari mana mereka berasal dan bagaimana mereka didanai," ujar Kepala Kejaksaan Prancis, Francois Molins kepada dikutip BBC, Sabtu (14/11).
Dia mengatakan tujuh penyerang tewas. Mereka semua membawa senjata lengkap dan mengenakan sabuk berisi bahan peledak. Molins juga mengatakan penahanan tiga orang di Belgia pada Sabtu terkait dengan serangan teror.
"Kami sampaikan pada tahap penyelidikan ini kemungkinan ada tiga tim teroris yang berkoordinasi di belakang tindakan barbar ini," katanya.
Dia juga mengonfirmasi salah satu penyerang yang tewas adalah warga Prancis berusia 30 tahun yang memiliki catatan kriminal, tapi tidak pernah dipenjara. Prai itu berasal dari Kota Courcouronnes, 25 km dari Paris.
Petugas keamanan mengatakan dia telah diradikalisasi, tapi tidak pernah berada dalam pemantauan penyelidikan antiterorisme. Molins mengatakan tujuh penyerang menggunakan Kalashnikov (AK 47) dan jenis rompi peledak yang sama.
Perkembangan lain, polisi Prancis menahan ayah dan sudara laki-laki salah satu penyerang.