REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Metro Mini, Azas Tigor Nainggolan, meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberhentikan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah. Tigor tak terima dengan pernyatan Andri yang menyebut pemerintah pasif dalam hal pengambilalihan angkutan umum di ibu kota.
"Gimana bisa begitu, dia digaji sama rakyat kok malah pasif, harusnya dia jemput bola kalau memang ingin adanya revitalisasi angkutan umum," kata Azas Tigor Nainggolan, Senin (7/12).
Tigor menilai pernyataan Andri tersebut membuktikan Kepala Dishubtrans tidak bekerja dengan benar. Menurut dia, revitalisasi angkutan merupakan salah satu misi Jokowi-Ahok saat musim kampanye gubernur.
"Kalau seperti ini terlihat Ahok dibohongin sama anak buahnya. Kebijakan revitalisasi sudah jelas tapi sampai sekarang enggak ada," Tigor mengklaim.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berniat mengambil alih manajemen seluruh angkutan umum di ibu kota dan diserahkan ke PT Transjakarta. Nantinya, sistem tarif angkutan tersebut akan disamakan dengan Transjakarta, yakni menggunakan sistem rupiah perkilometer.
"Kalau ada yang kerja, enggak bakal ada kecelakaan kayak kemaren. Bahkan sehari sampai dua KRL-Metromini sama Kopaja terguling," katanya. (Baca: Pengelola Metromini Tantang Ahok).