REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Metro Jaya menghadirkan dua orang teman Wayan Mirna Salimin (27) yaitu Siska dan Hani saat prarekonstruksi di Kafe Oliver Grand Indonesia, Senin (11/1).
Dua orang teman Mirna datang menggunakan baju berwarna pink dan berwarna putih. Sedangkan Mirna sendiri diperagakan oleh pelayan wanita dari Oliver yang mengikat rambut panjangnya model ekor kuda.
Dalam prarekonstruksi tersebut, Mirna (27 tahun) duduk diapit oleh ke dua temannya. Sedangkan di hadapan mereka sudah ada tiga minuman yang dipesankan dan sudah tidak ada lagi paper bag atau tas kertas yang semula ada di sana. Kemudian diperlihatkan adegan Mirna yang mengambil es kopi Vietnam lalu menyeruputnya.
"It's awful it's so bad," ujar wanita berbaju pink mencontohkan ucapan Mirna sebelum kejang.
(Baca: Kematian Mirna Usai Minum Kopi dan Tiga Tas Misterius di Atas Meja)
Kemudian, wanita berbaju pink tersebut segera mengambil gelas dari tangan Mirna dan mencium aromanya. Setelah itu, diperlihatkan adegan di mana Mirna mulai merasa mual usai minum kopi. Tubuh Mirna kejang dan langsung mengeluarkan busa dari mulutnya.
Wanita berbaju pink langsung meraih tisu dan mengelap busa yang keluar dari mulut Mirna. Tiga orang petugas pria pelayan Oliver datang. Seorang petugas yang menggunakan jas hitam langsung memegang pergelangan tangan Mirna untuk merasakan denyut nadinya.
Setelah itu, petugas lain langsung menarik meja dan petugas yang memegang tangan Mirna melepaskan jas beralih ke sisi Mirna dan mengelap mulut Mirna yang terus saja mengeluarkan busa.
Sedangkan temannya yang memakai baju pink segera mengambil ponsel dan menghubungi suami Mirna dan kedua orang tua Mirna. Petugas yang lain segera mencarikan kursi roda. Setelah kursi roda datang, Mirna oleh tiga orang pelayan tersebut langsung dibopong ke kursi roda. Selanjutnya Mirna dan kedua temannya menuju klinik GI.
Setelah pra rekonstruksi tersebut, tim penyidik Polda Metro Jaya tidak ada satu pun yang dapat memberikan keterangan terkait proses pra rekonstruksi tersebut. Dari pantauan Republika.co.id, prarekonstruksi tersebut berjalan tertutup dengan pengamanan ketat oleh petugas keamanan GI.