REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGBALAI, SUMUT -- Jenazah Eka Aidil Syahputra, warga Kota Tanjungbalai yang diduga menjadi korban penembakan petugas gabungan dibawa ke Pematang Siantar untuk menjalani proses otopsi.
"Untuk memastikan luka dan penyebab kematiannya, atas persetujuan pihak keluarga korban dibawa ke rumah sakit Jansen Saragih di Siantar," kata paramedis RSU Tengku Mansyur Tanjungbalai Ilham, Jumat.
Menurut dia, hasil otopsi dokter forensik akan menunjukkan secara pasti penyebab atau yang mengakibatkan kematian seseorang.
Sementara itu, Mardiana istri korban mengatakan, peristiwa penembakan yang merenggut nyawa suaminya terjadi di depan matanya sendiri. Saat itu, dia dan suaminya sama-sama ikut dalam rombongan massa yang membawa pakaian bekas (ballpres) menuju Tanjungbalai.
Tanpa diketahui secara pasti, kapal motor yang mereka tumpangi diberondong petugas patroli gabungan diduga Bea Cukai dan TNI AL dengan tembakan beruntun.
"Usai tembakan itu, aku melihat suamiku bersimbah darah. Kejadianya begitu cepat dan tidak diduga," katanya sambil menangis.
Hingga Jumat, belum ada institusi terkait yang memberikan keterangan resmi mengenai penembakan tersebut.
Bea dan Cukai Teluk Nibung, Lanal Tanjungbalai-Asahan, serta kepolisian setempat belum bersedia dikonfirmasi.