Sabtu 02 Apr 2016 19:59 WIB

Kabar Jalur Puncak Ablas Hanya Hoax

Red: Ilham
Jalur Puncak (ilustrasi)
Foto: Republika/Musiron
Jalur Puncak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, Asep Suparman memastikan berita yang beredar di sejumlah media elektronik dan jejaring sosial serta BBM menyebutkan Jalur Puncak amblas hanya informasi palsu atau hoax. Sebab, jalur tersebut masih utuh dan dapat dilalui.

"Kami sejak sore sampai malam ini, banyak menerima laporan telah terjadinya longsor tersebut, namun setelah diperiksa ke lapangan oleh petugas peristiwa tersebut tidak ada atau hoax," katanya saat dihubungi, Sabtu (2/4).

Dia menjelaskan, saat ini pihaknya juga menurunkan relawan ke sejumlah lokasi yang disebut terkena bencana alam. Mulai dari pergerakan tanah, longsor, dan banjir, seperti di laporkan di Pasir Kuda dan Cibeber.

Meskipun belum menyebutkan apakah laporan tersebut benar atau tidak, pihaknya belum bisa memastikan karena masih menunggu laporan dari petugas yang dikirim ke lokasi.

"Untuk dua kecamatan itu, dilaporkan terjadi longsor dan pergerakan tanah. Bahkan disebutkan dalam laporan belasan KK di Kecamatan Cibeber, sudah mengungsi. Namun kami belum bisa mematikan karena belum ada informasi yang pasti," katanya.

Dia mengimbau agar warga mencari informasi yang tepat perihal bencana alam, tidak langsung percaya dengan informasi yang beredar melalui jejaring soal maupun BBM yang belum tentu kebenaranya."Pastikan pada petugas kami atau bisa menghubungi aparat kepolisian terdekat," katanya.

Sementara sejumlah pesan singkat melalui BBM beredar di Cianjur, memberitahukan bahwa Jalur Puncak tepatnya di Jalan Raya Ciloto, amblas sepanjang 50 meter, sehingga jalur utama yang menghubungkan Cianjur, Bogor, Jakarta dan seterusnya terisolir.

"Saya juga dapat dari teman makanya bertanya pada teman-teman wartawan, ternyata bohong karena foto yang saya terima lewat BBM bukan di Puncak tapi di Brebes-Jateng, memang fotonya hampir mirip jalan Puncak," kata Indra Baa (40 tahun) warga Cianjur yang hendak berangkat ke Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement