REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Darmawan Salihin, ayah dari Wayan Mirna Salihin, perempuan yang tewas usai minum di Kafe Olivier mengungkapkan bahwa pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso menjadi 'cuit nyali' usai ditunjukkan rekaman CCTV dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (20/7).
Darmawan mengatakan, sebenarnya hanya dengan scientific evidence atau barang bukti ilmiah saja sudah dapat mengungkapkan siapa pembunuh sebenarnya.
"Namun itu akan menjadi kusut dan lama, serta berbelit-belit," ucapnya, Rabu (20/7).
"Karena adanya CCTV, lawyernya menjadi ciut kan. Ya kalau salah dia bilang dihukum, kalau enggak ya dilepasin, ngapain ngomong gitu lawyer. Harusnya maju terus, buktikan," tegasnya.
Menurut Darwan, kuasa hukum Jessica yang diketuai Otto Hasibuan tersebut tidak dapat menemukan cara untuk membela kliennya tersebut.
"Tambah lagi aja, 10 (pengacara) lagi atau 20 lagi percuma. Gak ada efek, karena ini sudah ada fakta," ujarnya.
Menurut dia, saksi-saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) hari ini telah memenuhi peraturan hukum pidana perundang-undangan, sehingga proses hukum akan berjalan sesuai dengan aturan.
"Ini baru pertama kali di dunia, bahwa polisi kita itu betul-betul nanti dibuktikan paling hebat. Kenapa? Karena pak Krishna Murti kan bilang, polisi kita itu paling pandai," jelasnya.
Ia menambahkan, jika Jessica mencoba berbohong kepada pihak kepolisian atau majelis hakim, maka sama halnya dengan bunuh diri.
"Kalau kata pak Krishna Murti ada istilahnya, kita cari kebenaran dengan kebohongan. Kita lihat nanti persidangannya gitu ya, terlalu banyak omong juga salah nanti," katanya.