Jumat 30 Dec 2016 11:29 WIB

Toko Halal di Portland Dirusak Orang tak Dikenal

Rep: Marniati/ Red: Agus Yulianto
Seorang wanita berjalan keluar dari toko Starbucks Coffee di Anaheim, California. (Ilustrasi)
Seorang wanita berjalan keluar dari toko Starbucks Coffee di Anaheim, California. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PORTLAND -- Sebuah toko kelontong yang menjual produk halal dirusak oleh seorang pria di Portland, Maine, Amerika Serikat. Pria tersebut merusak jendela toko dengan tongat baseball pada malam Natal lalu.

Polisi Portland, Letnan Robert Martin mengatakan, saat ini, polisi sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).  Menurut saksi mata, sekitar pukul 23.00 waktu setempat, seorang pria kulit putih yang mengenakan kaus dengan penutup kepala telah merusak enam jendela besar di Pasar Halal Ahram Forest Avenue. Setelah melakukan pengrusakan pelaku langsung melarikan diri.

Martin menjelaskan, detektif juga sedang melakukan pemeriksaan terhadap kamera CCTV di toko terdekat untuk mengidentifikasi tersangka. Polisi belum mengetahui motif pelau. “Tindakan Pengrusakan ini tidak dapat dikategorikan sebagai kejahatan rasial karena polisi belum mengetahui motif pelaku,”  ujar Letnan Robert Martin Seperti dilansir bangordailynews.com (29/12). Menurut Martin,  biaya perbaikan toko akan menelan biaya ribuan dolar.

Sementara itu, Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) meminta polisi untuk menyelidiki motivasi sentimen anti-Muslim yang terus terjadi. Bukan hanya terkait insiden pengrusakan toko halal ini, tetapi terkait keseluruhan insiden kejahatan kebencian. Juru bicara CAIR, Ibrahim Hooper mengatakan, saat ini, terjadi lonjakan terkait insiden anti muslim. Sehingga menjadi perlu untuk menyelidiki motif pelaku untuk mencegah terjadinya hal serupa.

Pada bulan Oktober lalu, pengrusakan toko kelontong juga terjadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement