REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal menyatakan aksi bom di salah satu Pos Pantau Mudik Kertasura Sukoharjo Jawa Tengah tidak berdampak di wilayah Sumatera Barat.
"Dapat kita lihat bersama sejauh ini kondisi daerah kita sangat kondusif dan bom yang terjadi di sana tidak berdampak bagi kita," kata dia selepas pawai takbiran di Padang, Selasa (4/6).
Menurut dia, meskipun wilayah Sumbar cukup kondusif pihaknya menginstruksikan kepada anggota agar tidak lengah dan tetap waspada terhadap segala bentuk aksi teror.
"Kita pastikan kondisi Sumbar aman namun kita tetap fokus dan berkoordinasi agar situasi tetap aman dan terkendali," kata dia.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus menyukseskan Operasi Ketupat 2019 untuk melayani masyarakat yang mudik ke Sumatera Barat.
"Prioritas pengamanan mudik kita fokuskan di Kabupaten Dharmasraya sebagai pintu masuk ke Sumbar dari Pulau Jawa melalu jalur lintas Sumatera. Kemudian jalur dari Kota Padang menuju Pekanbaru yang cukup ramai dilalui kendaraan," kata dia.
Selain menyediakan pos pelayanan yang dapat dimanfaatkan pemudik, pihaknya juga menempatkan petugas mengatur lalu lintas pemudik lancar. Ia mengatakan, pada tahun ini arus mudik meningkat karena banyak pemudik melalui jalur darat.
"Untuk melayani pemudik, kami menyiapkan pos-pos pengamanan dan pemudik bisa mampir untuk beristirahat," kata dia.
Sebelumnya sebuah bom bunuh diri telah meledak di Pospam 1 Tugu Kartasura di Jalan Ahmad Yani, Bundaran Kartasura, Kabupaten Sukoharjo pada Senin (3/6) malam sekitar pukul 22.30 WIB.
Berdasarkan informasi di lokasi kejadian pria yang diduga pelaku bom bunuh diri tersebut disebut-sebut identitasnya bernama Rafik dan tinggalnya di sekitar Desa Kebonan, Kartasura, Sukoharjo.
Sementara polisi Tim Inafis Polda Jateng hingga saat ini, masih melakukan oleh di tempat kejadian perkara, sedangkan sejumlah petugas sedang melakukan penjagaan ketat di lokasi kejadian.