REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menerima Direktur Umum PT Visionet Internasional (OVO) Karaniya Dharmasaputra dan jajarannya, Kamis (5/12). Dalam pertemuan itu, Ma'ruf meminta kepada OVO ikut membantu pemerintah dalam memajukan perekonomian kerakyatan atau UMKM dan juga ekonomi syariah.
"Bagaimana perusahaan dan teknologi pembayaran elektronik seperti OVO itu bisa membantu seperti seputar UKM dan ekonomi kerakyatan dan juga untuk mendorong perekonomian umat, khususnya ekonomi syariah," ujar Karaniya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (5/12).
Menurut Karaniya, OVO diminta untuk mendukung program-program yang menjadi konsentrasi Wapres yakni mensinergikan perusahaan maupun lembaga keuangan konvensional dan berbasis keuangan teknologi (Fintech) dalam mendorong ekonomi kerakyatan. "Jadi kami diperintahkan dan diarahkan Pak Wapres untuk itu," ujar Karaniya.
Ia menjelaskan, bentuk dukungan antara lain dengan mengembangkan pertumbuhan reksadana syariah dan juga sukuk. Apalagi saat ini, pertumbuhan reksadana syariah dan juga sukuk sangat cepat karena memanfaatkan teknologi keuangan.
Ia menyontohkan, industri reksadana itu dalam empat tahun tumbuh sekitar 600 persen, dibandingkan sebelumnya sangat kecil. Karena itu, Wapres meminta OVO mendorong masyarakat umum yang masih awam bisa memiliki akses terhadap reksadana syariah dan sukuk.
"Caranya, tadi OVO kan juga memiliki strategi partner salah satunya dengan reksadana, dan kami juga sedang berkonsultasi dengan Bank Indonesia, dengan OJK bagaimana melakukan sinergi antara online investing dengan e-money," ujar Karaniya.
Selain itu, Wapres juga meminta OVO ikut dalam mendorong potensi dana sosial atau social fund seperti zakat maupun wakaf di lingkup umat Islam. "Beliau tadi menyampaikan baru tiga persen dari total potensinya. Nah barangkali perusahaan seperti OVO tadi kami sampaikan bisa ikut membantu, itu betul-betul bukan bisnis buat kami. Kami betul-betul hanya ikut mendorong," ujarnya.