Jumat 14 Aug 2020 16:01 WIB

Turki Kecam Normalisasi Hubungan UEA-Israel

Kemenlu Turki mengatakan sejarah tak akan pernah melupakan perilaku UEA.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan perjanjian damai antara Uni Emirat Arab dan Israel
Foto: EPA/Doug Mills
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan perjanjian damai antara Uni Emirat Arab dan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki mengecam normalisasi hubungan Uni Emirat Arab (UEA) dengan Israel, Jumat (14/8). Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan bahwa, sejarah dan hati nurani masyarakat di kawasan tidak akan pernah melupakan "perilaku munafik" UEA yang menyetujui kesepakatan tersebut.

"UEA diam-diam mengejar ambisi atas rencana Amerika Serikat (AS), dan mengabaikan kemauan Palestina. Sejarah maupun hati nurani di kawasan ini tidak akan pernah melupakan dan memaafkan perilaku munafik UEA," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri, dilansir Anadolu Agency.

Baca Juga

Turki juga menyatakan keprihatinan serius atas normalisasi hubungan UEA dan Israel. Menurut Turki, tindakan yang diambil oleh UEA bertujuan untuk menghapus Rencana Perdamaian Arab secara sepihak.

Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, pemerintah UEA tidak memiliki wewenang untuk bernegosiasi dengan Israel atas nama Palestina tanpa persetujuan dari rakyat dan pemerintahannya. Menurut Turki, kesepakatan normalisasi hubungan UEA-Israel adalah bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina.