REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Menteri Informasi Sudan mengatakan negaranya mengambil alih sebagian besar tanah perbatasan dengan Ethiopia. Sementara negara tetangganya tersebut mengklaim tanah tersebut milik mereka.
Sejak Ethiopia mengalami konflik di wilayah Tigray awal November lalu, ketegangan di perbatasan antar dua negara telah mencuat. Pasalnya konflik tersebut membuat sekitar 50 ribu pengungsi Tigray pindah ke timur Sudan.
Ketegangan terpusat di lahan pertanian di al-Fashqa yang terletak di perbatasan internasional Sudan. Tapi sudah lama disengketakan dengan petani-petani Ethiopia.
Dalam beberapa hari terakhir terjadi bentrokan antara angkatan bersenjata Sudan dan Ethiopia. Kedua belah pihak menuduh lawan masing-masing sebagai pemicu bentrok. Dua negara menggelar pembicaraan di Khartoum untuk membahas isu ini.
"Kami percaya dialog akan memecahkan semua masalah," kata Menteri Internasional Sudan Faisal Salih, Ahad (27/12).
"Tapi tentara kami akan melakukan tugasnya untuk merebut kembali tanah kami, saat ini tentara kami sudah merebut kembali antara 60 hingga 70 persen tanah Sudan," tambahnya.