REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Penduduk di kota terbesar di Myanmar, Yangon, melanjutkan aksi protes mereka pada Jumat (12/2). Mereka menyerukan pada polisi agar membebaskan peramal yang ditangkap paskakudeta.
Polisi menahan peramal muda Hein Min Aung di Okapala Selatan pada Kamis (11/2), setelah rekaman videonya viral di mana dia terlihat menyalakan lilin dan mendoakan kegagalan kediktatoran. Meski diberlakukan jam malam, ratusan warga berkumpul di depan kantor polisi tempat Hein Min Aung ditahan.
“Penangkapan itu tidak sesuai hukum. Kami tidak bisa membiarkan itu terjadi," kata seorang demonstran,
Protes antikudeta telah berlangsung selama tujuh hari berturut-turut sejak militer mengambilalih kekuasaan.
Baca juga : Demonstrans Myanmar Tuduh China Bantu Militer Blokir Medsos