Ahad 05 Sep 2021 09:41 WIB

PBB akan Kumpulkan Dana Atasi Krisis Kemanusiaan Afghanistan

Sekjen PBB meminta akses penuh tanpa halangan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Logo PBB (ilustrasi)
Foto: VOA
Logo PBB (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kepala PBB akan menggelar pertemuan tingkat menteri di Jenewa pada 13 September mendatang dengan agenda percepatan pengumpulan dana untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang kian memburuk di Afghanistan. Rencana tersebut diumumkan juru bicara PBB Stephane Dujarric, Sabtu (4/8).

Diperkirakan hampir setengah dari 38 juta pendudukan Afghanistan membutuhkan bantuan. Juru Bicara PBB mengatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutterres juga meminta akses penuh tanpa halangan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan agar masyarakat Afghanistan dipastikan menerima bantuan yang mereka butuhkan.

Baca Juga

Dujaricc mengatakan anggaran tahun 2021 yang diajukan PBB sebesar 1,3 miliar dolar AS baru terkumpul 40 persen sehingga masih defisit 766 juta dolar AS. "Afghanistan dibayang-bayangi bencana kemanusiaan," kata juru bicara PBB.

"Satu dari tiga orang Afghanistan tidak tahu dari mana makanan mereka yang berikutnya berasal, hampir setengah dari semua anak-anak berusia di bawah lima tahun akan mengalami malnutrisi akut dalam 12 bulan ke depan," kata Dujarric.

Sebelumnya, Dujarric mengatakan sekretaris jenderal PBB 'sangat berterima kasih pada kebaikan hati' Denmark, Kazakhstan, Makedonia Utara, Pakistan, Polandia, Qatar, Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat yang menyediakan fasilitas dan transportasi untuk relokasi sementara staf PBB di Afghanistan.

Pada 18 Agustus lalu Dujarric mengatakan sekitar 100 dari 300 staf internasional PBB dipindahkan ke Kazakhstan karena alasan keamanan. Mereka akan bekerja jarak jauh dari negara itu. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement