Penata rambut lain, yang mengelola salah satu salon terbesar di kota itu, mengatakan dia menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai pejabat pemerintah. Mereka menginstruksikannya untuk berhenti mengikuti gaya Amerika dan tidak mencukur atau memotong janggut siapa pun.
Selama masa kekuasaan pertama Taliban dari 1996 hingga 2001, kelompok garis keras ini melarang gaya rambut flamboyan dan bersikeras pria harus menumbuhkan janggut. Tapi sejak itu, penampilan yang dicukur bersih menjadi populer dan banyak pria Afghanistan pergi ke salon untuk potongan yang lebih modis.
Namun, para tukang cukur, yang tidak disebutkan namanya untuk melindungi keselamatan mereka, mengatakan aturan baru membuat mereka sulit mencari nafkah. "Selama bertahun-tahun salon saya menjadi tempat bagi kaum muda untuk bercukur sesuai keinginan mereka dan tampil trendi. Kini tidak ada gunanya melanjutkan bisnis ini," kata salah satu dari mereka kepada BBC.
"Salon mode dan tukang cukur menjadi bisnis terlarang. Ini adalah pekerjaan saya selama 15 tahun dan saya rasa sekarang saya tidak bisa melanjutkannya," kata yang lainnya.
Tukang cukur lain di Herat mengatakan meskipun dia belum menerima perintah resmi, dia telah berhenti menawarkan cukur janggut. "Pelanggan tidak mencukur janggut mereka (karena) mereka tidak ingin menjadi sasaran pejuang Taliban di jalanan. Mereka ingin berbaur dan terlihat seperti mereka," katanya.
Baca juga : Ketua KPK: Jangan Biarkan Sistem Ramah Korupsi