Pengacara yang mewakili korban sindrom havana, Mark Zaid, mengatakan, secara historis FBI kurang membantu, terutama dengan mengeklaim korban menderita gejala psikosomatik. FBI tidak pernah mewawancarai individu yang mengalami sindrom tersebut.
Pernyataan FBI yang akan memprioritaskan penyelidikan terhadap sindrom havana memberikan titik cerah bagi Zaid. Dia meyakini, kondisinya akan berubah dan berharap penyakit misterius itu dapat ditangani dengan baik. "Saya menduga itu akan berubah," ujar Zaid.
Untuk memimpin satuan tugas penyelidikan sindrom havana, Direktur CIA William Burns memilih mata-mata karier yang menyamar dan berpartisipasi dalam pencarian pembunuhan pemimpin Alqaidah, Usamah bin Ladin.
Sebuah sumber pemerintah AS mengatakan, badan-badan AS saat ini tidak memiliki pandangan yang kuat tentang penyebab sindrom itu. Namun, penyelidikan mengenai asal-usul dan penyebaran penyakit telah menjadi prioritas tinggi bagi CIA.
Baca juga : Eks Bos Inteljien Ingatkan Israel tak Sembrono Serang Iran