Senin 29 Nov 2021 14:41 WIB

Pemuda Pancasila Tuntut Junimart Minta Maaf Secara Terbuka

Pemuda Pancasila tuntut politikus PDIP Junimart Girsang minta maaf secara terbuka.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Razman Arif Nasution
Foto: dok. Republika
Razman Arif Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permasalahan antara organisasi masyarakat Pemuda Pancasila (PP) dengan Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang belum selesai. Perwakilan PP mendesak Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP itu meminta maaf secara terbuka di hadapan publik.

Ketua Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) PP, Razman Nasution, mengatakan Junimart Girsang memang sempat mengakui kesalahannya. Namun menurut Razman, pengakuan kesalahan Junimart Girsang itu belum disampaikan dari lubuk hati paling dalam. 

Baca Juga

"Kami bukannya belum memaafkan ya, tapi permintaan maafnya setengah hati," kata Razman kepada Republika.co.id, Senin (29/11).

Razman mendesak Junimart Girsang untuk mengutarakan maaf kepada PP dengan patut dan layak. Ia menganjurkan Junimart menyampaikan permintaan maaf ke hadapan publik. Dengan demikian, menurut Razman barulah Junimart baru benar-benar mengakui kesalahannya.

"Harusnya (Junimart) minta maaf terbuka di depan media online, cetak dan elektronik," ujar Razman.

Razman menyatakan hingga saat ini Junimart Girsang belum membuka dialog dengan perwakilan ormas PP. "Belum ada komunikasi (dari Junimart)," ucap Razman.

Sebelumnya, Organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) menggelar aksi di depan Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (25/11). Aksi tersebut untuk menuntut permintaan maaf Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang.

Politikus PDIP itu sempat menyatakan agar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegur PP dan Forum Betawi Rempug (FBR) sebagai imbas bentrokan di Ciledug, Tangerang, beberapa waktu lalu. Kritik tersebut ditujukan agar ormas berbenah sehingga tak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement