Selasa 07 Dec 2021 22:39 WIB

Tanaman Langka Kantong Semar Ditemukan di Palembayan

BKSDA Agam meminta warga untuk tidak mengganggu tanaman kantong semar ini.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Fuji Pratiwi
Tumbuhan kantong semar (ilustrasi).
Foto: FB ANGGORO/ANTARA
Tumbuhan kantong semar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBAYAN -- Beberapa hari lalu ditemukan tumbuhan langka dan dilindungi jenis kantong semar (Nepenthes) di Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra, mengatakan, penemuan tumbuhan langka itu saat tim melakukan peninjuan lapangan di wilayah Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, tumbuh di tebing jalan dan ranting kayu.

"Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi, di Indonesia terdapat 59 jenis kantong semar yang statusnya dilindungi dari ancaman kepunahan," kata Ade Putra, Selasa (7/12).

Baca Juga

Tumbuhan yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya ini sangat unik dan menarik. BKSDA Agam meminta warga untuk tidak mengganggu tanaman kantong semar ini.

Ade menyebut, kantong ini menjadi ciri khas dan pembeda dari tumbuhan lainnya. Warnanya hijau dengan bercak merah, atau ungu, kuning, hingga hijau dan putih berfungsi menangkap serangga dan hewan-hewan kecil lainnya. Kantong khusus pada tumbuhan ini dilapisi lilin sangat licin, dan juga menghasilkan cairan asam yang bernama proteolase dan berfungsi mencerna kerangka keras dan daging serangga,

"Tanaman langka ini memiliki cairan asam bernama protease, fungsinya untuk mencerna kerangka keras dan daging serangga, kemudian diserap menjadi nutrisi bagi tanaman ini," ujar Ade Putra.

Sementara itu, untuk jenis spesies kantong semar (Nepenthes) di Pulau Sumatra, Indonesia merupakan yang terbanyak di dunia. Dari sekitar 129 spesies kantong semar, 37 jenis diantaranya tumbuh di Pulau Sumatra, Indonesia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement