REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - China mengatakan pihaknya telah memberikan dukungan penuh dan terus menerus kepada Hong Kong dalam mengembangkan sistem demokrasinya. Hal ini diungkapkan dalam buku putih China pada Senin (20/12).
Dukungan ini dinyatakan sehari setelah kandidat pro-Beijing meraih kemenangan dalam pemilihan legislatif khusus "patriot" di Hong Kong yang dianggap regresif oleh para kritikus. Meski jumlah pemilih mencapai rekor terendah di tengah tindakan keras terhadap kebebasan kota oleh China.
China juga mengatakan prospek demokrasi di Hong Kong cerah. "China telah memulihkan ketertiban dan membawa demokrasi kembali ke jalurnya di Hong Kong," kata Dewan Negara dalam buku putih tentang perkembangan di bekas jajahan Inggris itu.
Pusat keuangan Asia tersebut diguncang oleh protes anti-Beijing dan pro-demokrasi selama beberapa tahun sebelum Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional pada 2020. Buku putih mengaitkan gejolak itu dengan pasukan anti-China dan musuh asing yang mendukung mereka.
China mengeklaim mereka telah memajukan sistem demokrasi di Hong Kong dengan mengubah metode pemilihan untuk majelis legislatifnya. Kandidat dalam pemilihan Ahad (19/12) waktu Hong Kong diperiksa untuk bersikap "patriotisme" dan kandidat pro-demokrasi sebagian besar tidak hadir setelah menolak untuk mencalonkan diri atau dipenjara atau dipaksa ke pengasingan. Kandidat pro-Beijing meraih kemenangan.