REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Riswandi sangat suka memulai berbagai hobi baru, terutama tanaman dan ikan. Suatu hari, Riswandi menemukan gambar tentang akuarium yang tak lazim, yaitu ada bentuk alam dan tumbuhan airnya.
Dia pun memulai bisnisnya sendiri. Riswandi memiliki mimpi menjadi petani dan membuat pesantren anak yatim. Di mana pesantren itu tak hanya sekolah, tapi juga belajar langsung di alam.
Awalnya, Riswandi sangat 'berdarah-darah' menjalankan bisnisnya. “Capek tapi kok enggak ada hasilnya, empat tahun seperti itu. Sampai akhirnya dapat insight baru aquascape harus serius di sini,” kata founder Aquair Indonesia dilansir dari YouTube Jaga Lilin, Selasa (21/12).
Riswandi menjelaskan akuarium merupakan bisnis awal dari aquascape, yaitu seni mengatur akuarium. Aquscape merupakan seni mendekorasi akuarium dengan tanaman air. “Ini sebenarnya akuarium yang didesain secara alami dengan bahan-bahan natural, batu, kayu, tanaman air. Itu yang akan membuat jadi atmosfer alami dan enak dilihat,” ujar dia.
Riswandi mengatakan belum banyak orang tahu tentang aquascape. Karena itu potensi bisnisnya sangat besar. Banyak yang bisa diolah dari bisnis aquascape, misalnya jasa pembuatan, toko aquascape, produsen tanaman air, jualan ikan dan perlengkapan akuarium.
“Kalau dikembangkan potensinya luar biasa. Indonesia punya tanaman air yang khas, yang tak ada di dunia lain, misalnya di Borneo,” kata Riswandi.
Dia menyebut potensi ekspor dan pasar aquascape sangat besar. Namun, permasalahan ada di pengetahuannya. Selain itu, Riswandi mengatakan belum ada bantuan nyata dari pemerintah untuk bisnis aquascape. “Sebenarnya aquascape ini berawal dari ide apa yang mau kita bikin? Kemudian, cari bahan yang sesuai ide kita,” ujar dia.
Riswandi mengatakan bisnis aquascape sangat sederhana. Artinya, jika merasa memiliki kemampuan seni tinggi, maka langsung jadi pembuatnya atau aquascaper. Jangan takut atau ragu untuk ikut kontes kelas dunia. Dia menyarankan untuk memahami dan mencari tahu kemampuan diri sendiri.
“Dulu kesalahan saya, bikin toko, ternyata saya tak suka menghabiskan waktu di toko. Saya suka riset,” kata dia.
Ikuti kisah lengkapnya di channel Youtube ini: