Selasa 22 Feb 2022 17:43 WIB

Kemenkes: Vaksinasi Tiga Dosis Lindungi Hingga 91 Persen dari Kematian

Angka itu didapatkan berdasarkan analisa Kemenkes terhadap 17.871 pasien Covid-19

Rep: dian fath risalah/ Red: Hiru Muhammad
Pelaksanaan vaksinasi booster oleh Bid Dokkes Polda Jawa Tengah di lingkungan PT Poliplas Group, Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (22/2). Vaksinasi kali ini menyasar 2.000 pekerja pabrik setempat.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Pelaksanaan vaksinasi booster oleh Bid Dokkes Polda Jawa Tengah di lingkungan PT Poliplas Group, Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (22/2). Vaksinasi kali ini menyasar 2.000 pekerja pabrik setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan vaksinasi tiga dosis memberikan perlindungan hingga 91 persen dari kematian, jika terpapar Covid-19. Sementara bagi orang yang belum divaksin maka risiko kematian akan meningkat 3,5 kali lebih tinggi jika tertular Covid-19.

"Vaksinasi lengkap (dua dosis) memberikan perlindungan 67 persen dari kematian, bahkan 91 persen perlindungan bagi yang telah mendapatkan vaksinasi booster," kata Nadia di Jakarta, Selasa (22/2/2022).

Baca Juga

Angka tersebut, sambung Nadia, didapatkan berdasarkan analisa Kemenkes terhadap 17.871 pasien Covid-19 yang dilakukan pada 21 Januari 2022 hingga 19 Februari 2022. Berdasarkan sampel tersebut, didapatkan kesimpulan risiko kematian bagi mereka non lansia tanpa komorbid yang telah mendapatkan booster hanya 0,09 persen. "Sedangkan risiko kematian bagi lansia tanpa komorbid yang sudah mendapatkan booster itu 7,5 persen, ini artinya resikonya sangat rendah," kata Nadia.

Sementara, risiko kematian non-lansia tanpa komorbid yang telah divaksinasi lengkap dua dosis adalah 2,9 persen. Kemudian, risiko kematian lansia tanpa komorbid yang telah divaksinasi lengkap dua dosis adalah 22,8 persen. "Dari data yang kami kaji risiko kematian ini meningkat 3,4 kali lebih tinggi pada kelompok lansia dan orang memiliki komorbid serta belum divaksinasi," kata Nadia.

Pemerintah telah menyuntikkan 189,885,858 dosis (91.17 persen) vaksin dosis pertama dan 141,042,401 dosis (67.72 persen) vaksin dosis kedua, serta 8,712,274 dosis (4.18 persen) vaksin dosis ketiga kepada masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 terkini, kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali naik, pada Selasa (22/2/2022) kasus konfirmasi sebanyak 57.491. Sehingga total saat ini sudah ada 5.289.414 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Lonjakan juga terjadi pada kasus kematian Covid-19 yang bertambah 257 dalam 24 jam terakhir kemarin. Sehingga total kasus kini mencapai 146.798. Adapun dari jumlah kasus positif itu, sebanyak 4.593.185 di antaranya telah pulih. Pasien yang telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona bertambah 38.474 dari hari sebelumnya.

Jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 537.081. Kasus aktif kini menjadi 549.341 usai bertambah 18.760 dari hari sebelumnya. Kasus aktif adalah jumlah orang yang positif Covid-19 dan masih menjalani isolasi atau perawatan di rumah sakit.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement