Selasa 08 Mar 2022 18:06 WIB

Bank Dunia Setujui Paket Bantuan 723 Juta Dolar untuk Ukraina

Bantuan digunakan untuk layanan penting pada warga Ukraina, termasuk upah dan pensiun

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang melintasi jalan darurat di bawah jembatan yang hancur saat melarikan diri dari kota Irpin dekat Kyiv, Ukraina, Senin, 7 Maret 2022. Bank Dunia telah menyetujui paket dukungan sebesar 723 juta dolar AS untuk Ukraina, Senin (7/3/2022).
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Orang-orang melintasi jalan darurat di bawah jembatan yang hancur saat melarikan diri dari kota Irpin dekat Kyiv, Ukraina, Senin, 7 Maret 2022. Bank Dunia telah menyetujui paket dukungan sebesar 723 juta dolar AS untuk Ukraina, Senin (7/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia telah menyetujui paket dukungan sebesar 723 juta dolar AS untuk Ukraina, Senin (7/3/2022). Paket tersebut bernama Financing of Recovery from Economic Emergency in Ukraine atau disingkat FREE Ukraine.

Bank Dunia mengungkapkan, paket dukungan tersebut telah disetujui Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia. "Paket yang disetujui oleh Dewan terdiri dari pinjaman tambahan sebesar 350 juta dolar AS dan jaminan sebesar 139 juta dolar AS, serta juga memobilisasi pembiayaan hibah sebesar 134 juta dolar AS dan pembiayaan paralel sebesar 100 juta dolar AS," kata Bank Dunia.

Baca Juga

Bank Dunia berharap paket dukungan tersebut dapat membantu rakyat Ukraina di tengah serangan Rusia. "Dukungan yang dicairkan dengan cepat akan membantu pemerintah memberikan layanan penting kepada rakyat Ukraina, termasuk upah pekerja rumah sakit, pensiun untuk orang tua, dan program sosial bagi mereka yang rentan,” kata Bank Dunia.

Presiden Bank Dunia David Malpass menegaskan, pihaknya memang memberikan dukungan penuh kepada rakyat Ukraina. Pemberian paket bantuan menjadi bukti konkret atas dukungan tersebut. “Ini adalah langkah pertama dari banyak langkah yang kami ambil untuk membantu mengatasi dampak luas terhadap manusia dan ekonomi dari krisis ini,” ucapnya.

Menurut Badan Pengungsi PBB, sejak pertempuran pecah pada 24 Februari lalu, lebih dari 1,7 juta warga Ukraina telah mengungsi ke negara-negara tetangga. PBB mengungkapkan, sejauh ini pihaknya sudah mencatat 406 kematian pada warga sipil di Ukraina. Lebih dari 800 orang lainnya mengalami luka-luka.

Rusia masih intens melancarkan serangan ke beberapa wilayah Ukraina. Moskow sudah menyatakan bahwa operasi militer mereka di negara bekas Uni Soviet tersebut tidak akan berhenti hingga terjadi demiliterisasi. Moskow menghendaki pasukan Ukraina meletakkan senjata mereka. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement