Kamis 24 Mar 2022 12:12 WIB

Menlu AS akan Kunjungi Ramallah dan Tel Aviv Pekan Depan 

Blinken dan pemerintah Israel juga akan membahas perang di Ukraina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Foto: AP/Saul LoebPool AFP
Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken akan mengunjungi Israel dan Otoritas Palestina pada pekan depan. Ynet News melaporkan, kunjungan itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran terkait ketegangan antara Israel dan Palestina selama bulan Ramadhan.

Kunjungan tersebut juga dilakukan di tengah kekhawatiran Israel tentang pembicaraan nuklir Iran. Termasuk penghapusan Garda Pengawal Revolusi Iran (IRGC) dari daftar organisasi teroris AS.

Baca Juga

Dilansir Middle East Monitor, Kamis (24/3/2022), Blinken dan pemerintah Israel juga akan membahas perang di Ukraina. Blinken dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dan Menteri Luar Negeri Yair Lapid.

Mulai akhir Maret hingga Mei, terdapat hari perayaan Muslim Palestina dan Yahudi Israel yang saling bersinggungan. Dimulai dengan peringatan Land Day atau Hari Tanah yang jatuh pada 30 Maret. Hari Tanah merupakan peringatan tahunan warga Palestina, untuk memperingati tewasnya warga Israel keturunan Arab di tangan polisi dan pasukan militer Israel. Mereka tewas ketika demonstrasi pecah pada 1976. Demonstrasi ini menentang rencana pencaplokan tanah Palestina seluas dua ribu hektare di Galilea.

Umat Muslim Palestina akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan, yang dimulai pada awal April. Kemudian 15 April merupakan hari Paskah Yahudi dan menjadi hari libur utama bagi umat Yahudi. Hari raya Paskah Yahudi bersamaan dengan upacara Pemberkatan Imam Yahudi, sehingga akan banyak orang Israel yang memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa. 

Kemudian umat Muslim akan merayakan Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada awal Mei. Idul Fitri biasanya menjadi hari libur besar, dan dirayakan bersama keluarga. Hari raya Idul Fitri tahun ini bertepatan dengan Hari Peringatan Israel untuk tentara Israel.

Peristiwa keagamaan yang saling bersinggungan ini dikhawatirkan dapat menyebabkan peningkatan eskalasi kekerasan. Terutama di Yerusalem dan Al-Lid dan Akka, karena merupakan kota campuran. 

Peningkatan eskalasi diprediksi dapat terjadi pada Mei. Karena Palestina akan memperingati peristiwa pembunuhan warga Arab Israel, pemboman Israel atas Gaza dan dimulainya Operasi Penjaga Tembok pada 10 Mei. Kemudian pada 15 Mei adalah Hari Nakbah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement