REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Sony Interactive Entertainment, Jim Ryan, mengatakan perusahaan memiliki banyak rencana akuisisi studio melebihi yang telah diumumkan pada tahun 2021 dan 2022. Dalam podcast PlayStation, Ryan membahas rencana akuisisi tersebut.
“Kami berada di tempat yang sangat baik dengan PlayStation Studios sekarang. Kesuksesan komersial dari game yang mereka buat telah memberi kami izin untuk berinvestasi besar-besaran dalam pembuatan konten,” kata Ryan.
Ryan melanjutkan, pihaknya mengembangkan studio melalui akuisisi. Selama tahun 2021, Sony telah mengakuisisi lima studio dan saat ini sedang berdiskusi dengan Bungie. “Untuk ke depannya, kami memiliki lebih banyak rencana. Ini membawa kami ke dalam siklus kesuksesan melahirkan kesuksesan,” ujarnya.
Akuisisi terbaru Sony atas Haven Studios diumumkan pada bulan lalu. Itu merupakan akuisisi besar kedua pada tahun 2022 untuk perusahaan yang didahului oleh akuisisi pencipta Destiny, Bungie pada Januari. Bahkan sebelum itu, sepanjang tahun 2021 Sony mengakuisisi lima studio yang terdiri dari Valkyrie Entertainment, Housemarque, Bluepoint, Firesprite, dan Nixxes.
Ini bukan pertama kalinya Ryan terus terang membahas tentang niat Sony untuk mendirikan studio. Misal, pada pengumuman niat perusahaan untuk mengakuisisi Bungie pada Januari 2022, dia mengatakan rencananya belum selesai dan jalan PlayStation masih panjang.
Meskipun belum diketahui studio mana yang akan diakuisisi Sony, tampaknya itu akan menjadi studio yang dapat membantu rencananya untuk PlayStation. Seperti diketahui, Sony ingin membuat dorongan besar ke dalam game layanan langsung dengan janji merilis 10 judul layanan langsung pada tahun 2026. Game baru ini belum dirinci secara eksplisit, tetapi Kepala PlayStation Studios Hermen Hulst mengatakan perusahaan sedang dalam pengembangan.
Dilansir TechRadar, Selasa (5/4/2022), awal bulan ini, Sony juga mengumumkan versi baru PlayStation Plus tiga tingkat yang akan diluncurkan pada Juni 2022. Tidak seperti Xbox Game Pass, layanan PlayStation Plus baru tidak akan memiliki rilis pihak pertama baru perusahaan pada hari pertama sebagai bagian dari langganan.
Ryan juga menyinggung hal ini dalam wawancaranya di podcast PlayStation. “Memasukkan game-game ini ke layanan berlangganan segera setelah dirilis akan mematahkan lingkaran yang baik dan kami tidak akan dapat berinvestasi seperti saat ini. Jadi kami tidak melakukannya. Kami akan tetap berpegang pada pendekatan yang kami miliki,” tambahnya.