REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menjelaskan perawatan penderita terpapar cacar monyet (monkeypox) dilakukan sesuai dengan gejala yang timbul. Sebab, tidak ada obat khusus untuk mengobati cacar monyet.
"Obatnya tergantung gejala yang timbul karena manifestasi penyakitnya macam-macam, misalnya ada demam," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Apabila gejala demam, lanjut Widyastuti, maka pasien akan diberikan obat demam dan jika terdapat ruam cacar maka diberikan salep topikal. Ia menjelaskan dengan perawatan, termasuk pengobatan yang diberikan kepada pasien, maka diperkirakan akan sembuh dalam waktu sekitar tiga pekan.
"Biasanya diharapkan dalam waktu tiga pekan bisa sembuh," ucapnya.
Menurut Widyastuti, penularan cacar monyet tidak semudah Covid-19. Sebab, dalam kasus cacar monyet, penularan berpotensi terjadi ketika kontak atau bersentuhan erat dengan penderita.
"Monkeypox ini penularannya tak semudah Covid-19, jadi harus kontak secara erat begitu, tapi tetap yang sakit tetap harus isolasi," ujarnya.