REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Raksasa otomotif AS General Motors (GM) mengumumkan kesepakatan dengan Hertz untuk memasok 175.000 kendaraan listrik dalam lima tahun ke depan guna melayani para penyewa mobil. Ratusan ribu kendaraan listrik yang dipesan oleh operator penyewaan kendaraan itu meliputi merek Chevrolet, Buick, GMC, Cadilac, dan BrightDrop EV.
Perjanjian tersebut akan mencakup pengiriman kendaraan listrik hingga 2027 karena Hertz meningkatkan komposisi EV dari armadanya dan GM mempercepat produksi EV secara luas. Selama periode ini, Hertz memperkirakan pelanggannya dapat melakukan perjalanan lebih dari 8 miliar mil dengan EV ini, menghemat sekitar 3,5 juta metrik ton emisi setara karbon dioksida dibandingkan dengan kendaraan pembakaran internal dengan jarak tempuh sama.
"Sangat menarik bahwa dua perusahaan ikonik Amerika yang telah membentuk evolusi transportasi selama lebih dari satu abad bersatu untuk mendefinisikan kembali masa depan mobilitas di abad ke-21," kata Stephen Scherr, CEO Hertz, mengutip pernyataan resmi GM, Rabu (21/9/2022).
"Pekerjaan kami dengan Hertz merupakan langkah maju yang besar untuk pengurangan emisi dan adopsi EV yang akan membantu menciptakan ribuan pelanggan EV baru untuk GM," kata Ketua dan CEO GM Mary Barra.
Hertz berinvestasi untuk menciptakan armada penyewaan EV terbesar di Amerika Utara, dengan puluhan ribu EV tersedia untuk disewa di 500 lokasi Hertz di 38 negara bagian. Tujuan perusahaan saat ini adalah seperempat armadanya bertenaga listrik pada akhir 2024.
Hertz mengharapkan untuk mulai menerima pengiriman Chevrolet Bolt EV dan Bolt EUV pada kuartal pertama tahun depan. Pengiriman GM ke Hertz diproyeksikan meningkat karena GM dengan cepat meningkatkan produksi EV-nya antara tahun 2023 dan 2025.
Langkah GM tersebut didukung dengan pembukaan pabrik sel baterai Ultium Cells di Ohio, Tennessee dan Michigan. GM merencanakan kapasitas produksi tahunan sebesar 1 juta EV di Amerika Utara pada tahun 2025.