REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Peneliti Indikator Politik Indonesia (IPI) Bawono Kumoro, menilai isu utang Anies Baswedan saat ikut Pilkada DKI Jakarta, justru memberikan keuntungan bagi dia. Hal ini karena Anies bisa mengklarifikasi dan menyodorkan data tertulis yang valid.
“Isu itu justru dibalikin Anies. Orang yang pertama mengungkapkan isu ini tidak membuat clear masalah ini. Anies sendiri awalnya ketika dikonfimasi terkesan tidak mau menanggapi, karena ia tahu perjanjiannya seperti apa,” kata Bawono, Selasa (14/2/2023).
Ketika isu utang ini dimunculkan ke publik, menurut Bawono, masih ada dugaan-dugaan yang masih tidak jelas, yang merugikan Anies. Tapi ketika sudah diklarifkasi Anies bahkan sudah beredar dokumennya maka yang terjadi sebaliknya. “Isu ini justru menguntungkan Anies. Karena ada poin yang tidak biasa, yang tidak pernah terjadi di pilkada-pilkada sebelumnya,” ungkap Bawono.
Hal tidak biasa itu adalah justru utang akan dibayar kalau Anies kalah di pilkada. “Jadi tidak akan ada upaya untuk mencari-cari dana di pemerintahan untuk mengembalikan utang,” kata Bawono.
Bawono menilai persoalan utang Anies terkait Pilkada DKI sebenarnya sudah selesai dengan klarifikasi yang diberikannya. “Anies sudah menjelaskan kalau utang itu lunas kalau dia menang pilkada, karena dianggap sebagai dukungan,” jelas Bawono.