REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai investor lebih selektif untuk berinvestasi di surat utang atau obligasi korporasi termasuk BUMN. Salah satu faktor penyebabnya yaitu kasus gagal bayar yang dialami PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
"Memang investor jadi lebih selektif untuk melakukan investasi di surat utang korporasi termasuk juga BUMN terutama di sektor konstruksi," kata Direktur Pemeringkatan Pefindo Hendro Utomo di Jakarta, Senin (8/5/2023).
Khusus di sektor konstruksi, Hendro melihat investor cukup terpengaruh dengan kondisi yang menimpa Waskita Karya. Dengan adanya kasus Waskita Karya, investor menjadi lebih selektif untuk memberikan pendanaan atau membeli surat utang dari perusahaan konstruksi.
Meski demikian, Hendro menegaskan, tidak semua perusahaan konstruksi memiliki kondisi yang sama dengan emiten pelat merah tersebut. Pasalnya, masih banyak perusahaan konstruksi yang memiliki fundamental solid. Untuk itu, investor perlu lebih teliti melihat fundamental setiap perusahaan.