REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bidang pertanian menjadi salah satu sektor mata pencahariaan terbesar di Indonesia dengan sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Namun, tingkat kesejahteraan petani Indonesia masih tergolong rendah karena nilai jual hasil pertanian belum memenuhi target, seperti yang dialami oleh warga di Kecamatan Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan. Kondisi tersebut menginisiasi LMI untuk memberi pendampingan dan bantuan modal kepada petani di sana melalui program Pertanian Nusantara.
Muhamad Makruf selaku Branch Manager LMI Sumatera Selatan menyampaikan bahwa program tersebut merupakan salah satu langkah awal untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan begitu perekonomian Indonesia bisa semakin meningkat dalam jangka panjang.
"Kami sangat prihatin setelah mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami para petani di Belitang. Padahal seharusnya mereka bisa menikmati keuntungan dari hasil panen yang melimpah. Namun, karena biaya produksi yang mahal menjadi penghambat bagi mereka untuk bisa menikmati hasil secara maksimal", tuturnya, Kamis (11/05).
Di sisi lain, lahan pertanian yang semakin sempit dan harga jual yang rendah juga mengganggu produktivitas pertanian. Maka dari itu, LMI memberikan pembinaan secara intensif kepada tujuh petani untuk mengolah lahan pertanian seluas 6,5 bahu atau 48.100 m², mulai dari penanaman sampai tahap panen. "Saya sangat bersyukur dan berterimakasih bisa tergabung dalam program ini. Melalui pendampingan di lapangan dan support yang sudah diberikan selama program berlangsung memberikan dampak positif terhadap kami para petani ketika mengolah sawah", ujar Tukiran petani binaan LMI.
Harapan dari adanya kegiatan itu adalah dapat memberikan efisiensi biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan harga jual produk pertanian sehingga kehidupan petani bisa semakin sejahtera dalam bidang ekonomi.