REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura Sarana Digital (APSD) menorehkan tren positif dalam kinerja keuangan tahunan. Pada tahun 2022 APSD memperoleh laba bersih Rp 42,9 miliar, dan berhasil melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2022. APSD mampu mencetak pendapatan Rp 159,77 miliar dan meningkat 33,38% dari tahun sebelumnya yang sebesar 119,78 miliar.
Seperti dilansir pada Senin (15/5/2023), laba usaha APSD pada tahun 2022 naik menjadi 50,85 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 45,74 miliar. Menariknya, walaupun masih tiga tahun berdiri, APSD mampu mempertahankan kinerja keuangan dan terus bertumbuh positif sejak tahun 2019.
Pelaksana Tugas Direktur Utama APSD Ferdian Agustiana mengataka, pencapaian ini merupakan hasil kerja yang positif dari seluruh jajaran dan karyawan yang terus menjaga komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, melalui solusi digital bagi pengguna jasa bandara.
”Kita patut syukuri bahwa Angkasa Pura Sarana Digital berhasil mempertahankan kinerja keuangan dan bahkan melampaui target. Ini adalah buah kerja keras seluruh karyawan, karena pada tahun 2022 sebelumnya APSD telah mencapai beberapa milestone yang telah direncanakan,” ujar Ferdian dalam keterangan persnya.
Sebagai bagian dari PT Angkasa Pura II, APSD pada tahun 2022 telah melakukan banyak inovasi dan terus memperkuat core business. Adapun beberapa capaian yang telah diperoleh seperti telah mendapatkan izin penyelenggaraan Internet Service Provider (ISP), Data Network dan Internet Product sebagai layanan untuk memberikan solusi internet di kawasan bandara, mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, dan inovasi Virtual Reality Tourism Activity Center (VR TAC) sebagai ruang edukasi digital di Bandara Soekarno-Hatta (CGK) dan Bandara Minangkabau (PDG) serta media hiburan dalam usaha Angkasa Pura II untuk membangun pusat layanan informasi dan promosi pariwisata.
Pada bulan Desember 2022 yang lalu, APSD juga meluncurkan Platform Bus Management System (BMS) untuk digunakan oleh seluruh operator bus di Bandara Soekarno-Hatta guna mewujudkan pengelolaan dan layanan bus yang lebih modern dan profesional.
”Pencapaian kinerja keuangan tahun 2022 juga sejalan dengan beberapa pengembangan produk dan jasa yang terus dilakukan oleh APSD. Sebagai penyedia solusi digital, APSD akan terus berinovasi dengan mengikuti perkembangan teknologi bandara, hal ini adalah komitmen untuk menghadirkan Smart Connected Airport di seluruh kawasan bandara Angkasa Pura II,” kata Ferdian menambahkan.
Sementara pada tahun 2023 PT APSD menjadi World Class Smart Solution. Ferdian mengatakan, APSD harus menggunakan standar-standar berkelas dunia, termasuk digitalisasi dan teknologi modern yang digunakan dalam setiap layanannya, juga untuk mendukung terwujudnya smart airport.
Penggunaan teknologi modern tersebut, lanjutnya, dapat memberikan kemudahan bagi konsumen dalam menggunakan layanan yang disediakan sehingga akan berdampak pada peningkatan kepuasan pelanggan. Menurut Ferdian, ada pergeseran preferensi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital saat pandemi, dan ini merupakan potensi positif bagi perekonomian Indonesia. Namun juga memberikan tantangan bagi APSD sebagai vehicle digital.
“Terus menerus berinovasi merupakan salah satu bentuk dalam menciptakan solusi untuk menghadapi tantangan yang ada. Inovasi adalah salah satu bagian terpenting, APSD kedepannya harus maksimal dalam menciptakan inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat dengan memperhatikan perubahan pasar dari waktu ke waktu untuk dapat mempertahankan dan memperluas pangsa pasar yang ada,” kata Ferdian.
Untuk mewujudkan World Class Smart Solution, kata Ferdian, APSD perlu mengelaborasi tiga hal, pertama kapabilitas teknologi untuk menghasilkan layanan yang unggul dan cerdas. Kedua, pengembangan portofolio usaha yang kompetitif dan berkelanjutan. Terakhir, peningkatan layanan dan operasional.
“Guna mencapai world class standard, salah satu milestone yang perlu dicapai adalah bekomitmen dalam operational excellence dan service excellence untuk menjadi unggul dan mencapai kepuasan pelanggan,” ia menambahkan.
Pada tahun 2023, APSD juga terus berkomitmen untuk mendukung transformasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta, melalui DX (transformasi digital) dengan pengembangan big data analytics dan fully implementation security check through facing recognition biometric system. APSD terus melakukan eksploitasi produk dan jasa utama, serta mengeksplorasi produk dan jasa baru yang dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan, seperti penjajakan pengembangan data center pertama di kawasan bandara Indonesia, IoT integration, serta produk dan jasa inovatif lainnya.
APSD juga akan melakukan penguatan pada core business melalui penggelaran infrastruktur di bandara-bandara kawasan Angkasa Pura II. Dalam mendukung pengembangan usaha dan strategi pertumbuhan, APSD juga akan terus melakukan pengembangan pasar di luar kawasan bandara dan mulai menjajaki peluang merger dan acquisition ke depannya.
Sebelumnya, President Director AP II Muhammad Awaluddin menyampaikan, sejumlah bandara besar di dunia telah memiliki infrastruktur data center. “Bandara-bandara di negara lain telah mengembangkan data center untuk memastikan keandalan operasional teknologi dan informasi bagi seluruh stakeholder bandara, dan meminimalisir potensi-potensi gangguan terkait IT di suatu bandara," kata Awaluddin.
Awaluddin menyampaikan, AP II melihat seperti apa best practices global dalam pengembangan data center di bandara.
"Seperti Dubai International airport, Istanbul International Airport, Beijing Daxing International Airport, dan Fukuoka Airport," kata dia, demikian seperti dilansir dari Antara.