Jumat 20 Oct 2023 20:29 WIB

Kekeringan di Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang Meluas

Musim kemarau panjang membuat BPBD terus menyuplai air bersih ke warga secara gratis.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Erik Purnama Putra
Seorang warga memeriksa kondisi tambak ikan yang mengering di Tanjung Kait, Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (17/10/2023).
Foto:

BPBD Kabupaten Tangerang membantah kabar bahwa masyarakat harus membayar air bersih ketika meminta pasokan kepada BPBD. Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat menjelaskan, siapa pun warga Kabupaten Tangerang, bisa mendapatkan air tanpa dipungut biaya dengan menelpon 112.

"Masyarakat kalau butuh air bisa menelpon langsung ke 112, gratis. Atau bersurat langsung ke BPBD untuk nanti diteruskan ke tim darurat bencana," ujar Ujar kepada Republika.co.id di Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat.

Dia menjelaskan, ketika ada permintaan pengiriman air, tim nanti melihat pos atau armada yang paling dekat dengan lokasi atau sumber air yang bisa diakses agar segera disalurkan. Sehingga, BPBD memastikan masyarakat yang  membutuhkan bantuan air bersih pasti bakal disuplai oleh petugas.

Menurut Ujat, sedikitnya 60 ribu jiwa masyarakat Kabupaten Tangerang yang berada di 18 kecamatan terdampak kemarau panjang. BPBD pun terus menyalurkan air bersih ke berbagai wilayah yang membutuhkan di berbagai tempat.

”Bantuan air bersih yang telah kami salurkan di 18 kecamatan tercatat selama bulan Oktober 2023 ini sebanyak 183 ritasi untuk 60 ribu jiwa yang wilayahnya terdampak kekeringan," kata Ujat.

Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Tangerang, wilayah paling banyak mendapatkan bantuan air bersih di wilayah Kecamatan Legok dan Kecamatan Mekar Baru. Menurut dia, angka itu bisa terus bertambah seiring musim kemarau yang belum berakhir.

Ujat berharap dalam menangani dampak kemarau panjang, ke depan database sebaran titik rawan krisis air bersih bisa menjadi bahan evaluasi baik tingkat pemerintah desa dan pihak terkait lainnya. Tujuannya agar dalam membuat program pembangunan sarana air bersih (SAB) bisa lebih ditingkatkan.

"Sehingga dengan program tersebut diharapkan kedepan persoalan krisis air dapat diminimalisasi di musim kemarau yang terjadi seperti tahun ini," ujar Ujat.

Sebelumnya, BPBD Kabupaten Tangerang mencatat saat ini wilayah dan lokasi yang mengalami kekeringan atau krisis air bersih semakin meluas hingga 16 kecamatan. Padahal, daerah yang sebelumnya mengalami kekeringan terjadi di 12 kecamatan.

"Perluasan wilayah yang terdampak krisis air bersih tersebut di antaranya seperti di Kecamatan Tigaraksa, Curug, Legok, Kronjo, Pakuhaji, Kresek, Kemeri, Mauk, Kosambi, Panongan, Rajeg, Mauk, Gunung Kaler, Mekar Baru, Sindang Jaya, dan Sepatan," ujar Ujat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement